Pertemuan Bagas dan Anjani terjadi sekitar tiga tahun yang lalu. Pertemuan yang tidak disengaja. Anjani saat itu sedang mencari buku bacaan untuk adiknya yang sedang berulang tahun. Sambil memilih milih buku yang akan dibelinya, pandangannya tertuju pada sebuah buku dongeng yang berjudul "Rapunzel" karya Brothers Grimm.
      Namun, saat Anjani ingin meraih buku yang diinginkannya, seorang lelaki muda sudah terlebih dahulu meraihnya. Kemudian mereka lalu saling berpandangan. Sesaat kemudian, diulurkannya buku itu, kepada Anjani, "Kamu mau buku ini, ya?" Tanyanya pada Anjani. Gadis itu mengangguk.
      "Eum--iya sih, tapi karena kamu dulu yang mengambil--tidak apa-apa, biar saya cari buku lainnya," Anjani berkata sambil mengalihkan pandangan pada rak-rak buku, lalu kembali mencari buku bacaan yang cocok untuk adiknya.
      "Tapi--sayangnya buku ini tinggal satu satunya," kata lelaki itu kemudian. "hmm--tunggu sebentar, ya. Biar kutanyakan kepada karyawan di sini, apakah masih ada stock." Lelaki itu lalu berjalan menuju kasir untuk menanyakan hal tersebut.
      Tak lama kemudian lelaki itu kembali menghampiri Anjani yang masih mematung memandang rak-rak buku di hadapannya. "Sayang sekali--ini buku terakhir yang mereka jual. Karena belum ada re-stock, begitu kata kasirnya." Lelaki itu berkata sambil memegang dagu.
      "Ya sudah--nggak apa, Mas. Mungkin saya akan mencarinya di toko buku lain." Anjani berkata walau hatinya sedikit kecewa. Lelaki itu terlihat menjadi tidak enak, melihat ada seraut wajah penuh kekecewaan, dari sosok gadis yang berdiri di depannya.
      "Nggak, apa-apa, buku ini buat kamu aja. Biar saya yang mencari di toko buku lain." Kata lelaki itu yang kemudian dikenal Anjani bernama Bagas.
      "Oh ... makasih, ya." Anjani menjawabnya dengan singkat, padahal sesungguhnya hatinya senang bukan main.
       Semenjak pertemuan yang tidak disengaja itu, mereka kemudian berkenalan dan saling bertukar nomor telepon. Beberapa bulan setelah perkenalan itu, Bagas dan Anjani kemudian menjadi teman dekat. Bagas yang suka membaca buku dongeng, selalu menceritakan apa yang telah dibacanya kepada adik Anjani yang masih duduk di Sekolah Dasar. Anjani semakin menyukai Bagas karenanya.
      Bagas pula yang sering mengantar jemput Anjani kuliah. Kemudian mereka berputar putar keliling kota. Bagas juga tidak segan menemani adik Anjani yang masih SD--sementara Anjani sedang kuliah.
      Anjani dan adiknya hanya tinggal berdua. Kedua orang tua mereka meninggal karena kecelakaan. Itu sebab, Anjani sangat perhatian terhadap Rere, adik perempuannya. Anjani merasa harus bisa menggantikan posisi kedua orang tua mereka yang telah tiada.