Mohon tunggu...
Coretan Embun
Coretan Embun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Random

Bragging Rights @ coretanembun2011.blogspot.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bad Boy

18 Januari 2023   09:41 Diperbarui: 18 Januari 2023   12:50 1230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kiwo adalah anak laki-laki Bu Ning, pemilik warung sate tidak jauh dari rumahku. Dia juga dijuluki Bad Boy oleh warga sekitar, tapi ibunya lebih suka memanggilnya si Ganteng. Penampilan anak cowok itu memang ganteng, dengan tatapan mata yang tajam dan nyalang. Seakan berani menghadapi siapa saja yang berniat cari ribut dengannya.

Sudah banyak cowok-cowok di daerah ini yang tidak berani berhadapan dengan Kiwo. Karena mereka sudah pasti kalah apabila harus berhadapan melawannya. Bisa dibilang, Kiwo adalah jagoan daerah ini, kabarnya dia juga preman pasar. Kiwo dapat dengan bebas, mengambil dagangan para penjual di pasar tanpa membayar dan tanpa rasa takut. Salahnya Bu Ning juga, anaknya diberi nama Kiwo yang dalam bahasa jawa artinya 'kiri' dan dapat diasumsikan berhubungan dengan hal-hal negatif.

Pada suatu waktu, aku ingin membeli sate, di warung Bu Ning. Sesampainya di sana, langsung kupesan sate kambing 10 tusuk. Sambil memerhatikan Bu Ning yang sedang membakar sate--dengan kepulan asap, dari daging yang dibakar--aku kemudian menanyakan perihal si Kiwo.

Baca juga: Apa Salahku

"Bu, Kiwo ke mana, ya? Kok nggak pernah kelihatan?"

"Ibu juga nggak tau, Neng. Kiwo sudah hampir 2 minggu tidak pulang." Begitu jawaban Bu Ning.

"Oh--begitukah? Padahal beberapa minggu yang lalu, saya melihatnya lho, Bu--."

"Yah--Kiwo setelah beranjak dewasa jadi nakal, Neng. Padahal dulu waktu masih kecil dia kesayangan keluarga. Tapi setelah besar seperti tidak pernah mau diatur, maunya sendiri." Bu Ning kembali berkeluh kesah.

Baca juga: Masih Tentang Donna

Setelah membayar sate pesanan, aku lalu beranjak dari warung sate Bu Ning, untuk kembali pulang ke rumah. Dalam perjalanan--dari jarak sekitar 5 meter--aku melihat sosok Kiwo sedang berdiri bersandar di tiang listrik. Kemudian aku pun mendekatinya.

Baca juga: Gadis Berbaju Merah

"Hei--Kiwo, kenapa kamu nggak pulang-pulang. Dicari sama Bu Ning, tuh. Pulang sana," kataku sambil melihat ke arahnya.

Kiwo tidak berkata sepatah katapun. Dia hanya membalas tatapan mataku, lalu melengos membuang muka, kemudian pergi meninggalkanku. Aku hanya bisa mengangkat bahu, dan melanjutkan perjalanan pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun