Ken Arok lalu merencanakan membunuh Tunggul Ametung dengan menggunakan keris buatan Mpu Gandring miliknya. Keris tersebut sebelumnya dipinjamkannya kepada Kebo Hijo dan Kebo Hijo memamerkan keris itu sebagai miliknya. Siasat Ken Arok berhasil ia berniat memfitnah Kebo Hijo. Pada suatu malam disaat sang akuwu tengah tertidur lelap ditemani sang istri yang cantik rupawan, Ken Arok berjalan mengendap endap memasuki kamar Tunggul Ametung dan langsung membunuhnya seketika menggunakan keris buatan Mpu Gandring tersebut.
"Aku telah membunuh sang akuwu Tumapel, sekarang gusti ayu menjadi istriku", kata Ken Arok pada ken Dedes.
Wanita itu melihat dan menyaksikan sendiri suaminya di bunuh di depan matanya. Tapi karena rayuan Ken Arok hati wanita itupun luluh dan mau menerima cinta laki laki yang telah membunuh suaminya. Lagipula Ken Dedes menikah dengan Tunggul Ametung tanpa di dasari cinta.
Keesokan harinya kadipaten Tumapel di gemparkan oleh terbunuhnya sang akuwu yaitu Tunggul Ametung.
"Tangkap Kebo Hijo...dialah yang sudah membunuh sang akuwu Tumapel, keris yang menancap di dada Tunggul Ametung adalah miliknya", teriak Ken Arok.
Kebo Hijo pun ditangkap dan Ken Arok memerintahkan untuk menghukum mati Kebo Hijo yang ditenggarai sebagai pemilik keris buatan Mpu Gandring.
"Sekarang aku yang menjadi akuwu Tumapel menggantikan Tunggul Ametung", kata Ken Arok memproklamirkan dirinya sebagai penguasa baru.
Ken Arok lalu menikahi Ken Dedes wanita cantik berparas rupawan yang pada saat itu tengah mengandung anak dari Tunggul Ametung.
~Sekian dulu~
sumber :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H