Mohon tunggu...
Dewi Putri
Dewi Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobby shopping,konten favorit tentang makanan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SEL (social-emotional learning) dan CASEL (Collaborative academic social-emotional learning

20 Januari 2025   16:42 Diperbarui: 20 Januari 2025   16:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Social-Emotional Learning (SEL) telah menjadi salah satu pendekatan yang sangat penting dalam dunia pendidikan untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik. SEL membantu siswa tidak hanya dalam pengembangan keterampilan akademik tetapi juga keterampilan sosial dan emosional yang esensial untuk keberhasilan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) merupakan organisasi terkemuka yang memainkan peran signifikan dalam mempromosikan, mengembangkan, dan mengintegrasikan SEL di berbagai institusi pendidikan.

Apa itu SEL?

Social-Emotional Learning (SEL) adalah proses di mana individu mempelajari dan mengembangkan kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi mereka, membangun hubungan yang sehat, membuat keputusan yang bertanggung jawab, serta menghadapi tantangan dalam kehidupan. SEL bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan emosional, sosial, dan akademik siswa.

SEL memiliki lima kompetensi inti yang sering dijadikan dasar dalam pengembangan program di sekolah dan masyarakat:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness)

Kemampuan untuk mengenali emosi, nilai, dan kekuatan diri, serta memahami dampak perilaku terhadap orang lain.

2. Pengelolaan Diri (Self-Management)

Keterampilan untuk mengatur emosi, menetapkan tujuan, dan menunjukkan kedisiplinan dalam mengatasi stres atau tantangan.

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)

Kemampuan untuk memahami dan berempati terhadap orang lain, termasuk dari latar belakang budaya yang berbeda.

4. Keterampilan Relasional (Relationship Skills)

Kemampuan untuk menjalin hubungan yang positif, berkomunikasi secara efektif, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif.

5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making)

Kemampuan untuk membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai, etika, dan pertimbangan kesejahteraan diri sendiri maupun orang lain.

CASEL: Pemimpin dalam Promosi SEL

CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1994 di Amerika Serikat dengan tujuan mempromosikan integrasi SEL ke dalam sistem pendidikan. CASEL mengembangkan model kerangka kerja yang terstruktur untuk membantu pendidik, pembuat kebijakan, dan masyarakat memahami bagaimana mengimplementasikan SEL secara efektif.

Visi CASEL adalah menciptakan dunia di mana SEL menjadi bagian integral dari pendidikan, membantu setiap individu berkembang sebagai anggota masyarakat yang produktif, etis, dan bertanggung jawab.

Kerangka CASEL

Kerangka CASEL dikenal sebagai CASEL Wheel, yang menggambarkan hubungan antara lima kompetensi inti SEL dengan empat lingkungan implementasi:

1. Kelas

Penerapan strategi SEL dalam kurikulum dan metode pengajaran sehari-hari untuk menciptakan ruang belajar yang inklusif dan suportif.

2. Sekolah

Mengintegrasikan SEL ke dalam budaya sekolah, termasuk kebijakan, praktik, dan hubungan antara siswa, guru, dan staf.

3. Keluarga dan Komunitas

Melibatkan keluarga dan komunitas lokal untuk mendukung pengembangan SEL di luar sekolah.

4. Sistem Pendidikan yang Lebih Luas

Mengadopsi kebijakan dan praktik berbasis bukti untuk memperkuat dan menyebarluaskan penerapan SEL di berbagai institusi pendidikan.

CASEL juga menyediakan sumber daya, pelatihan, dan alat evaluasi untuk membantu sekolah dan organisasi menilai efektivitas program SEL mereka.

Manfaat SEL

Penerapan SEL memiliki dampak yang signifikan, baik bagi individu maupun komunitas secara keseluruhan:

1. Manfaat Akademik

Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam program SEL cenderung memiliki kinerja akademik yang lebih baik. SEL membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti fokus, manajemen waktu, dan kemampuan pemecahan masalah.

2. Manfaat Sosial dan Emosional

SEL meningkatkan rasa percaya diri, empati, dan hubungan antarindividu, yang pada akhirnya menciptakan lingkungan sosial yang lebih positif.

3. Manfaat Jangka Panjang

Individu yang memiliki keterampilan SEL yang kuat cenderung lebih sukses dalam karier, memiliki hubungan yang stabil, serta mampu menghadapi tekanan hidup dengan lebih baik.

4. Mengurangi Perilaku Negatif

SEL membantu mengurangi tingkat konflik, perilaku agresif, dan penyalahgunaan zat di kalangan siswa.

Tantangan dalam Implementasi SEL

Meski memiliki banyak manfaat, implementasi SEL tidak selalu berjalan mulus. Beberapa tantangan yang sering dihadapi meliputi:

1. Kurangnya Sumber Daya

Banyak sekolah menghadapi keterbatasan dana, waktu, dan pelatihan untuk mengimplementasikan program SEL secara efektif.

2. Resistensi Budaya

Tidak semua komunitas menerima SEL dengan baik, terutama jika mereka merasa program ini tidak relevan dengan nilai-nilai budaya atau agama setempat.

3. Evaluasi dan Pengukuran

Mengukur keberhasilan program SEL sering kali menjadi tantangan karena sifatnya yang kualitatif dan multidimensi.

4. Kurangnya Kolaborasi

Implementasi SEL membutuhkan kerja sama antara guru, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya. Kurangnya koordinasi dapat menghambat efektivitas program.

Strategi untuk Meningkatkan Implementasi SEL

Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa langkah strategis dapat dilakukan:

1. Pelatihan Guru

Memberikan pelatihan kepada guru agar mereka mampu mengintegrasikan SEL ke dalam pengajaran mereka dengan percaya diri.

2. Keterlibatan Keluarga

Mengajak keluarga untuk berpartisipasi dalam program SEL dan memahami manfaatnya bagi anak-anak mereka.

3. Pendekatan Kontekstual

Menyesuaikan program SEL agar sesuai dengan konteks budaya, sosial, dan kebutuhan komunitas setempat.

4. Evaluasi Berbasis Bukti

Menggunakan alat evaluasi yang valid untuk mengukur dampak program SEL dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

Kesimpulan

Social-Emotional Learning (SEL) merupakan pendekatan pendidikan yang sangat relevan untuk mendukung perkembangan siswa secara holistik. Dengan fokus pada lima kompetensi inti, SEL membantu individu mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dalam kehidupan akademik, sosial, dan emosional.

CASEL, sebagai pelopor dalam promosi SEL, telah menyediakan kerangka kerja dan sumber daya yang membantu integrasi SEL di berbagai tingkat pendidikan. Meski menghadapi berbagai tantangan, kolaborasi antara guru, keluarga, dan komunitas dapat memastikan keberhasilan program ini.

Pada akhirnya, implementasi SEL yang efektif tidak hanya membawa manfaat bagi siswa, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan, menciptakan dunia yang lebih inklusif, empatik, dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun