Maka teori Vygotsky sebenarnya lebih tepat disebut dengan pendekatan sosiokonstruktivisme. Maksudnya, perkembangan kognitif seseorang di samping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga oleh lingkungan sosial secara aktif pula.
Vygotsky percaya bahwa beragam perwujudan dari kenyataan digunakan untuk beragam tujuan dalam konteks yang berbeda-beda.
Pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari aktivitas di mana pengetahuan itu dikonstruksikan, dan di mana makna diciptakan, serta dari komunitas budaya di mana pengetahuan didiseminasikan dan diterapkan. Melalui aktivitas interaksi sosial tersebut penciptaan makna terjadi.
Dikutip dari Modul pelatihan Matematika SMA (2016), pemikiran Vygotsky didasarkan pada pada tiga ide utama, yaitu:
Intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui.
Interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.
Guru adalah bertindak sebagai seorang fasilitator dan mediator pembelajaran siswa.
Menurut Vygotsky, belajar adalah sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting. Pertama, belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar.
Kedua, proses secara psikologisial sebagai proses yang lebih tinggi dan essensinya berkaitan dengan lingkungan sosial budaya.
Berikut adalah beberapa konsep kunci dari teori ini:
*Zona Perkembangan Proksimal Vygotsky