Mohon tunggu...
Dewips
Dewips Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary woman

Mau copy-paste artikel? Boleh saja, dengan tetap tampilkan asal sumber tulisan! Visit me @ ladiesbackpacker.wordpress.com, Email me : swap.commune@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bebbi Sagg: Solusi Praktis untuk Diet Plastik

14 September 2020   17:47 Diperbarui: 16 September 2020   16:15 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi setelah dikaji lagi ternyata pemerintah Swiss menerapkan harga yang tinggi untuk kantong sampah bukan untuk membebani warganya. Melainkan untuk menciptakan kesadaran bahwa kita harus lebih bijak didalam mengelola sampah rumah tangga.

Memang apa hubungannya? Jadi seperti ini analoginya, semakin banyak sampah yang kita hasilkan maka semakin banyak pula uang yang harus kita keluarkan.

Jadi solusinya bagaimana agar kita bijak dalam mengelola sampah rumah tangga? Agar terhindar dari kebangkrutan akibat dari harga kantong sampahnya yang sangat mahal.

Pihak pemerintah Swiss sendiri sudah membuatkan tempat-tempat khusus yang dipergunakan sebagai recycle terminal. Bahkan hampir di setiap pojokan kota terdapat tempat recycle untuk umum.

Terminal daur ulang tersebut dapat digunakan oleh warganya secara gratis guna mengurangi volume sampah rumah tangga yang dihasilkan setiap harinya.

Jadi tugas kita hanyalah menyortir sampah yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari. Kasusnya dalam hal ini tentu yang dapat didaur ulang di terminal recycle. Seperti botol/ kemasan kaca, karton/koran/kertas bekas serta kemasan kaleng bekas makanan dll.

Untuk botol plastik sendiri terminal recycle-nya dikhususkan hanya di supermarket saja. Bedanya dengan di Jerman botol plastik di Swiss tidak memiliki nilai uang kembali atau refund yang biasa ditandai dengan logo 'Pfand'.

Kebijakan pemerintah Swiss dengan tidak menerapkan botol plastik pfand bukan karena tidak peduli dengan aksi diet plastik. Melainkan hal itu juga diterapkan untuk ketertiban lingkungan.

Melihat fenomena semakin banyaknya warga yang menjadi pemulung dengan berkeliaran mengumpulkan botol pfand untuk mendapatkan uang. Seperti yang banyak terjadi di negara Jerman.

Terlebih lagi dari aktivitas menyortir tadi sampah hasil residu rumah tangga bisa benar-benar berkurang hingga 50-80%. Apalagi bagi yang memiliki lahan pekarangan di belakang rumah, dimana kita bisa menggunakan sampah basah menjadi pupuk kompos. Maka akan lebih menguntungkan bagi kita dan lingkungan.

Jadi sebenarnya kantong sampah resmi tadi hanya digunakan untuk sampah yang tidak bisa di recycle di terminal saja. Kalau kita sama sekali tidak menggunakan kemasan plastik justru penggunaan kantong sampah tersebut malah bisa dikurangi hingga 100%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun