Mohon tunggu...
Dewips
Dewips Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary woman

Mau copy-paste artikel? Boleh saja, dengan tetap tampilkan asal sumber tulisan! Visit me @ ladiesbackpacker.wordpress.com, Email me : swap.commune@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Waspada! "Paedofilia Virtual" di Sekitar Kita

13 September 2020   16:37 Diperbarui: 13 September 2020   16:45 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak khawatir mendengar kata Paedofilia. Dimasa modern seperti sekarang ini justru para orang tua harus ekstra hati-hati menjaga buah hati mereka beraktivitas setiap harinya.

Mengapa? Karena Kasus Paedofilia di Indonesia ternyata merupakan salah satu yang terbesar di Asia. Jaringannya yang kini semakin meluas karena adanya kemajuan teknologi justru menambah parah daftar korban. Khususnya saat masa pandemi seperti sekarang.

Dimana hampir semua orang melakukan kegiatannya di rumah. Sebagai orang dewasa khususnya orang tua juga sudah seharusnya turut serta melindungi anak-anak dari kejahatan baik dilingkungan keluarga maupun tempat tinggal.  

Agar korban kebejatan orang-orang tersebut tidak semakin diperparah oleh adanya aktivitas media sosial. Jangan sampai anak-anak yang menjadi generasi penerus bangsa ternodai oleh hal-hal yang tidak manusiawi seperti itu.

Berikut adalah penjelasan dari dampak buruk aktivitas media sosial yang mengakibatkan meningkatnya jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak. Dimana pelakunya juga bisa berasal dari kalangan keluarga atau relasi terdekat.

Hubungan antara dampak pandemi dan kaum Paedofilia saat ini juga semakin meningkat. Kebanyakan terjadi berawal dari adanya interaksi anak melalui social media platform seperti Facebook, Instagram dan Twitter. Hingga akhirnya berlanjut ke dunia nyata.

Tidak ada lagi ketakutan bagi kaum Paedofilia untuk menjalankan aksinya karena aktivitas virtual mereka yang terselubung dan tak terlihat oleh mata.

Berikut adalah eksperimen yang pernah disiarkan oleh channel YouTube CNN. Dimana ada sebuah Avatar yang sengaja dibuat mirip seperti sosok gadis kecil.

Objek tersebut sebenarnya dijalankan oleh seorang manusia dewasa. Namun wajahnya diprogram sedemikian rupa dengan teknologi Avatar yang sangat mirip sekali dengan sosok anak-anak.

Sosok Avatar yang bernama Sweetie itu pun memiliki suara virtual yang sudah dimodifikasi sehingga meyakinkan lawan bicaranya akan keaslian akun Sweetie.

Hasilnya pun sungguh mencengangkan, dilansir dari akun media sosial milik Sweetie. Hampir setiap hari ia mendapatkan pesan hingga ratusan dari banyak laki-laki hidung belang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun