Hari ini sepulang kerja janjian dengan teman semasa sekolah untuk bertemu di salah satu Mall, Â kebetetulan teman saya sudah cuti akhir tahun dan pulang ke kampung, dan kami janjian untuk ketemu setelah sekian puluh tahun kami tidak saling bertemu.Â
Sambil menunggu kedatangannya, saya sengaja jalan - jalan di pusat pertokoan yang sudah mulai ramai pengunjung, Â yang mungkin beberapa dari mereka sudah mulai mempersiapkan untuk perayaaan Natal.
Saya masuk ke salah satu toko terbesar di Mall tersebut, dan mulai melihat - lihat, biasa untuk perempuan pasti yang dituju adalah bagian sepatu, tas atau pakaian.Â
Sambil memilih - milih model sepatu,  tas atau pakaian,  tapi ' hanya' sekedar melihat saja... Karena tahun ini saya tidak punya keinginan untuk membeli sepatu ataupun pakaian untuk perayaan Natal nanti, pikir saya, baju dan sepatu masih ada beberapa di rumah yang masih  bagus dan jarang dipakai,  lebih baik untuk kebutuhan lainnya.
Saat saya melihat - lihat pakaian, tiba-tiba tiba ada seorang perempuan kira - kira sebaya saya, Â cantik dan berhijab menyapa.
"Modelnya bagus ya, Bu. Warnanya saya juga suka, " demikian beliau berkata disamping saya.Â
 "Iya, Bu.  Tapi saya cuma melihat - lihat saja nih,  gak niat mau beli". Jawab saya sambil  tersenyum.
Dan ibu tersebut langsung bisa akrab dengan saya,  sambil mengajak berbincang -bincang. Mulai dari menanyakan alamat rumah,  pekerjaan dan banyak hal. Kami lakukan sambil melihat - lihat model baju.
Tiba - tiba HP saya berdering, ternyata dari teman saya yang mengabarkan, dia sudah berada di Mall tempat saya menunggu saat ini. Saya kemudian mohon pamit pada ibu tersebut, Â tapi tiba - tiba sebelum saya pergi, Â ibu tersebut menarik tangan saya dan mengajak saya kembali ke tempat awal kami bertemu, saat kami menyukai baju yang sama.
"Sebentar bu, minta tolong dong, bisa pilihkan dua baju yang sama untuk saya dan satu lagi ukurannya kira - kira sebesar ibu, " demikian beliau berkata. "Oya, Â sekalian pilihkan warna hijabnya yang sesuai dengan baju itu, Â tapi satu saja hijabnya, " Imbuh beliau lagi. Â Aduh padahal saya sudah buru - buru nih, Â pikir saya. Tapi ya sudahlah akhirnya saya pilihkan dua baju kembaran dengan ukuran yang berbeda. Dan saya berikan pada ibu tersebut, Â ketika saya mau pamit lagi, Â beliau menarik tangan saya lagi dan diminta menemani saat mau membayar di kasir. Wah ibu ini apa - apaan sih, bathin saya, cuma ke kasir saja minta ditemani. Tapi akhirnya saya temani juga.Â
Selesai dari kasir, ibu tersebut membawa dua  tas,  tiba - tiba salah satu tas diserahkan kepada saya,  sambil berkata, " Ini buat ibu, sebagai kado Natal dari saya. " Yang ini tanpa hijab,  dan kita bisa kembaran.Â