Bandung aku datang... tiba di kotamu, Â pukul 04.00 WIB, Â dari Stasiun Balapan Solo, Â dengan dihantar Lodaya, kotamu menyambutku dengan rintik hujan, Â tapi tidak berlanjut menjadi hujan deras, Â karena setelah itu rintik itu menghilang.
Sambil duduk - duduk di ruang tunggu stasiun, aku menunggu jemputan kakakku, Â yang memang sudah lama tinggal di kotamu.Â
Setelah mobil jemputan datang, Â kami keluar menuju ke arah kota, dan tanpa kurasakan capek karena perjalanan, Â aku meminta kakakku untuk putar - putar dulu, sambil mengenang, dulu seringnya aku berlibur ke kotamu.Â
Waktu masih pukul 4.30 WIB, Â jalanan masih sepi, Â tapi malah membuat aku bisa menikmati setiap sudut kota. Sudah hampir enam tahun aku tidak mengunjungimu.Â
Karena tugas dari tempat kerjalah yang mengharuskan aku mengunjungi kembali kotamu. Tututan Akreditasi Paripurnalah, Â yang akhirnya mengharuskan beberapa karyawan harus belajar dan studi banding, Â dan jatahku berada di kotamu, di sebuah Rumah Sakit Swasta yang cukup megah dan terkenal di Jawa Barat.Â
Setelah puas putar - putar kota, Â aku pulang ke rumah kakakku, ada satu keponakanku laki - laki, Â satu - satunya anak kakakku, yang sudah SMP dan suami kakakku, Â yang bekerja sebagai Dosen Stikes di Jakarta.Â
Datang kerumahnya, Â bincang - bincang sebentar, ku lanjutkan mandi dan tidur karena capek perjalanan semalam.
Baru saja bangun, Â sambil menikmati makanan yang disediakan kakakku, aku mulai buka jadwal yang diberikan, untuk acara studi banding yang dimulai besuk, aku baca lembar demi lembar. Â
Tiba - tiba mataku tertumbuk salah satu jadwal disitu terulis nama kakakku sebagai pendamping pada salah satu materi yang akan aku pelajari.
Dan sambil tertawa sendiri aku menemui kakakku sambil menunjukkan jadwal itu, Â Oalah lha koq aku bertemu dengan kakakku sendiri, tidak bisa kubayangkan saat jadwal besuk berlangsung, Â aku belajar bersama kakakku sendiri.
Ya memang kakakku bekerja di Rumah Sakit yang akan aku jadikan untuk studi banding, Â dan dia sebagai Kepala Instalasi Farmasi, karena kakakku juga seorang Apotheker.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H