Mohon tunggu...
Humaniora

Biar yang Lain Menulis Tentang Ahok, Aku Menulis Kenangan Tentang Bapak

17 November 2016   15:49 Diperbarui: 17 November 2016   15:57 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bapak...

Banyak kenangan tentangmu...

Yang sulit aku lupakan...

Selalu menyapa ramah tiap aku pulang ke rumahmu...

Digenggam erat tanganku...

Dan selalu menanyakan jam perjalanku...

Menuju rumahmu...

"Dari rumah jam berapa?, macet tidak diperjalanan"

Kalimat itu yang selalu mengalir dengan lancar dan bibirmu sambil menggegam erat tanganku...

Dan setelah itu kucium tanganmu yang mulai kehilangan gurat - gurat kekekarannya

Bapak...

Seorang pendidik yang setia dengan profesinya...

Yang selalu memberi teladan untuk pendidik yang lain

Dan menjadi panutan untuk ke enam putra putrinya

Bapak...

Diwajah tuamu...

masih terlihat sisa -sisa gurat kekerasan hatimu, keteguhanmu, kesungguhanmu...dan ketampananmu...

Bapak..

Masih banyak kenangan indah ketika aku bertemu denganmu...

Yang terakhir kulihat adalah cara pandangmu yang tidak memihak... terlihat sorot mata jujurmu...

Ketika saat melihat sebuah tayangan di stasiun televisi, bapak dengan heran mengatakan, "Mengapa televisi ini sepihak, menyiarkan tentang maraknya Pilihan Gubernur DKI".

Saat itu kami hanya tersenyum menanggapi pertanyaanmu..

Karena kami tahu, bapak adalah 'produk' jaman dulu, yang mengutamakan kejujuran, maju tanpa menghancurkan lawannya, naik tanpa mengjinjak rivalnya.

Bapak....

Baru kemarin kulihat, bapak membelah kayu, untuk dijadikan kayu bakar...

Dan ibu duduk disampingmu sambil menampi beras...

Meski kelihatan tua dan rapuh...

Tapi dirimu tidak ingin memperlihatkan kerapuhanmu...

Bapak..

Di hari ini kamis, 17 November 2016, tepat pukul 5.45, bapak pergi menghadap Sang Pencipta dengan damai...

Disaksikan putra ragilmu Susy Haryawan,

Kulihat senyum menghiasi bibirmu..

Tanpa meninggalkan gurat kesakitan, begitu damai engkau menghadap Tuhanmu...

Sedamai kami yang engkau tinggalkan...

Selamat jalan Bapak Aloysius Sukir Suwingyo

Selamat bertemu dengan Bapa di Surga...

Doakanlah kami yang masih menggembara di dunia fana ini.

 

Tulisan ini teruntuk Susy Haryawan, aku yakin kamu pasti kuat menghadapi semua ini, masih ada Aku dan ibu yang ada disampingmu.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun