Mohon tunggu...
Dewi Purwanti Nugroho
Dewi Purwanti Nugroho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo, sobat semuanya! Senang berkenalan dengan Anda. Nama saya Dewi. Semoga artikel yang saya tulis dapat membantu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

6 Jenis Sampah Plastik dan Dampaknya Terhadap Lingkungan

11 Oktober 2024   13:13 Diperbarui: 11 Oktober 2024   13:29 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hai, sobat semuanya! Pastinya sudah tidak asing lagi dengan kata "sampah plastik" bukan? Ya, hingga saat ini sampah plastik menjadi salah satu masalah yang paling mendesak dan merugikan. 

Dengan berbagai jenis plastik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman tentang jenis-jenis sampah plastik sangat penting untuk mencari solusi yang tepat. Melalui artikel ini, kita akan membahas enam jenis sampah plastik yang umum, serta dampaknya terhadap lingkungan:

Plastik PET (Polyethylene Terephthalate)

Pertama, mari kita mulai dengan plastik PET. Jenis plastik ini merupakan salah satu plastik yang paling sering digunakan, terkenal karena kekuatan dan ketahanannya terhadap kelembapan. Umumnya, plastik ini digunakan untuk membuat botol air, minuman ringan, dan kemasan makanan. Meskipun PET dapat didaur ulang, hanya sedikit saja yang benar-benar melalui proses daur ulang.

Dengan begitu, ketika botol jenis PET ini terbuang tanpa pengolahan yang baik, mereka akan mengurai menjadi mikroplastik. Mikroplastik dapat menyebabkan pencemaran yang serius pada air, tanah, bahkan membahayakan kesehatan manusia, hal ini karena ukurannya yang amat kecil, sehingga mudah menyebar dimana-mana.

Plastik LDPE (Low-Density Polyethylene)

Selanjutnya, mari kita lihat LDPE. Bahan dasar jenis plastik ini sering ditemukan dalam kemasan pelindung makanan dan kantong keresek. Meskipun jenis plastik ini bisa didaur ulang, banyak tempat tidak menerima LDPE dalam program daur ulang karena tinggi biaya dan penggunaan energi. 

Sehingga sering kali berakhir di tempat pembuangan tanpa pengelolaan yang benar. Dampak buruknya, ketika ia sulit terurai dan bisa mengubah ekosistem, mengancam makhluk hidup manusia, tumbuhan, serta hewan.

Plastik PVC (Polyvinyl Chloride)

Berikutnya adalah PVC. Jenis PVC ini umumnya digunakan dalam bahan dasar pembuatan kabel listrik, pipa, dan kemasan makanan. Proses degradasi plastik PVC memerlukan waktu yang sangat lama akibat sifat-sifatnya dan keterlibatannya dengan bahan kimia berbahaya.

Karena sulit terdegradasi dan didaur ulang, PVC dapat melepaskan zat berbahaya saat mengalami penguraian. Hal ini berpotensi membahayakan flora dan fauna serta membahayakan lingkungan.

Plastik HDPE (High-Density Polyethylene)

Selanjutnya, kita beralih ke plastik HDPE. Plastik ini adalah jenis plastik yang kuat dan tahan lama, sering digunakan untuk botol deterjen, kantong plastik, wadah makanan. HDPE adalah salah satu plastik yang paling mudah didaur ulang, namun penggunaannya masih sering bersifat sekali pakai.

Meskipun lebih mudah didaur ulang dibandingkan beberapa jenis plastik lainnya, banyak produk HDPE yang tidak diolah kembali dan berakhir sebagai sampah. Hal ini berkontribusi pada tumpukan sampah plastik di tempat pembuangan sampah (TPS).

Plastik PP (Polypropylene)

Kemudian, kita memiliki plastik PP. Plastik ini digunakan dalam berbagai produk, termasuk kemasan makanan, wadah yogurt, dan sedotan. Meskipun PP dapat didaur ulang, banyak fasilitas tidak memilahnya dengan benar.

Ketika produk berbasis PP dibuang, mereka sering kali berakhir di tempat pembuangan atau lingkungan alami. Ini berkontribusi pada masalah mikroplastik dan pencemaran lingkungan.

Plastik PS (Polystyrene)

Akhirnya, kita sampai pada plastik PS. Polystyrene sering digunakan dalam kemasan makanan, kotak makanan, dan gelas sekali pakai. Plastik ini sangat sulit didaur ulang dan dapat menyebar ke lingkungan dalam bentuk partikel kecil.

Ketika PS dibuang, ia tidak terurai dengan baik dan dapat mencemari tanah dan air. Mikroplastik yang terbentuk dari penguraian PS dapat membahayakan kehidupan laut dan manusia ketika masuk ke dalam rantai makanan.

Kesimpulan

Dengan mengetahui berbagai jenis-jenis sampah plastik dan konsekuensinya, kita dapat mengambil langkah-langkah nyata untuk mengurangi penggunaannya. Setiap tindakan kecil, seperti mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendukung program daur ulang, dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan. Mari kita bersama-sama untuk menjaga kebersihan dan kesehatan bumi ini demi generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun