Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Pengantin Kata, Bercinta

12 September 2015   19:05 Diperbarui: 12 September 2015   22:45 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="pic from deviantart.com"][/caption]

Saya menuntut ilmu cinta dari kamu

ya, cuma kamu

kamu bertutur kata:

cinta tak perlu dipelajari

nikmati saja

seperti kita seduh kopi di pagi hari

/

kamu tak salah,

barangkali saya yang buta arah

/

cinta, mata pelajaran paling rumit

tak terbilang tak terumus

sanggup remas-remas isi kepala

jantung terasa dicubit-cubit

hu hu hu, saya terjerumus

ha ha ha, tapi saya bahagia

/

saat cinta lukai hati

saya tersedu-sedu

saat cinta berubah gila

saya terdaftar jadi pasien rumah sakit rindu

/

cinta dalam pernikahan kata;

seperti donat dan tepung gula

hangat, empuk, legit

tersaji bagai suguhan dari istana langit

/

cinta dalam persandingan diksi

seperti roti bertabur kismis

renyah dan manis

bagai gadis jelita pendamping si tuan kopi

/

mari berkata-kata dalam pelaminan cinta

kita kawinkan bersama

/

setelah itu,

kita tunggu

biarkan ia mengandung

beribu janin yang gemar bersenandung

/

pada rahim-rahim puisi

yang takkan pernah basi

/

/

Kampung Hujan, 120915

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun