Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berdamai dengan Waktu

1 Maret 2014   01:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_297822" align="aligncenter" width="400" caption="pic from www.deviantart.com"][/caption]

Sebilah panggung senja
perlahan turunkan layarnya
lakon-lakon malam berhias diri serta merta
wajahnya terlihat sempurna
terang hitam gantikan layung jingga
.
Aku, kau, mereka, mulai pejamkan mata...
.
Kita semua pasti pernah merasa
duduk sejenak di tepian perjalanan
jadi saksi sebuah pertunjukan
tentang masa lampau
asyik mundurkan ingatan
.
Aku, kau ,mereka, leburkan kenangan...
.
Menangis, tertawa
bahagia, terluka
silih berganti
dulu gagah perkasa
sekarang renta
kemarin cantik jelita
esok seribu kerut ronai rupa
.
Aku, kau, mereka, beranjak tua...
.
Lalu kita berandai-andai
jika saja
sang waktu sudi tawarkan diri
beri kesempatan kita tuk perbaiki
kita pasti akan lebih keras menghargai
namun apalah daya mustahil terjadi
satu detik terlewati tak mungkin kembali
.
Aku, kau, mereka, hanya mampu menyimpan dalam memori
.
Tlah terjelajahi
hari demi hari
masa demi masa
kadang sengit berkelahi
demi nafsu yang menguasai hati
rapuh, runtuh, jatuh
kuat, bangun, bangkit lagi
.
Aku, kau, mereka, nikmati pusaran mimpi...
.
Ada saatnya
ingin teriakan segala sesak
yang berkecamuk di dalam dada
meski kelu lidah mendera
saat bahagia lenyap di jiwa
.
Aku, kau, mereka, tak selalu mampu sembunyikan duka...
.
Berdamailah...berdamailah...
kaki-kaki waktu akan tetap melangkah
meski terjang misteri kehidupan menggeliat resah
segalanya pasti akan berujung indah
.
Untuk aku, kau dan juga mereka...
.
.
Kampung Hujan, 280214
.
.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun