[caption id="attachment_297822" align="aligncenter" width="400" caption="pic from www.deviantart.com"][/caption]
Sebilah panggung senja
perlahan turunkan layarnya
lakon-lakon malam berhias diri serta merta
wajahnya terlihat sempurna
terang hitam gantikan layung jingga
.
Aku, kau, mereka, mulai pejamkan mata...
.
Kita semua pasti pernah merasa
duduk sejenak di tepian perjalanan
jadi saksi sebuah pertunjukan
tentang masa lampau
asyik mundurkan ingatan
.
Aku, kau ,mereka, leburkan kenangan...
.
Menangis, tertawa
bahagia, terluka
silih berganti
dulu gagah perkasa
sekarang renta
kemarin cantik jelita
esok seribu kerut ronai rupa
.
Aku, kau, mereka, beranjak tua...
.
Lalu kita berandai-andai
jika saja
sang waktu sudi tawarkan diri
beri kesempatan kita tuk perbaiki
kita pasti akan lebih keras menghargai
namun apalah daya mustahil terjadi
satu detik terlewati tak mungkin kembali
.
Aku, kau, mereka, hanya mampu menyimpan dalam memori
.
Tlah terjelajahi
hari demi hari
masa demi masa
kadang sengit berkelahi
demi nafsu yang menguasai hati
rapuh, runtuh, jatuh
kuat, bangun, bangkit lagi
.
Aku, kau, mereka, nikmati pusaran mimpi...
.
Ada saatnya
ingin teriakan segala sesak
yang berkecamuk di dalam dada
meski kelu lidah mendera
saat bahagia lenyap di jiwa
.
Aku, kau, mereka, tak selalu mampu sembunyikan duka...
.
Berdamailah...berdamailah...
kaki-kaki waktu akan tetap melangkah
meski terjang misteri kehidupan menggeliat resah
segalanya pasti akan berujung indah
.
Untuk aku, kau dan juga mereka...
.
.
Kampung Hujan, 280214
.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H