Mohon tunggu...
Dewi Pagi
Dewi Pagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Say it with poems & a piece of cake...| di Kampung Hujan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Petang yang Telanjang

15 November 2014   21:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:44 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berjalan kedua tungkai kakiku. Ke arah senja yang tiba menggema. Bunyinya berdentang-dentang. Hei! Ada keriuhan irama jingga! Kudengar tak henti nadanya saling berkejaran.

Sejenak gaduh suara jiwa terdiam. Patuh ku tunggu serdadu malam. Jemput terang agar segera pulang. Habiskan kemerahan cahaya. Sebelum benar-benar tenggelam.

Bersama camar aku masih menepi…

Ruas-ruas langkahku kini menapaki remah putih berpasir. Mataku menyapu bayang tosca lautan tanpa batas di hadapanku. Pada legam karang, kutancapkan beribu-ribu pecahan rindu.

Ah, semestinya kau ada di sini bersamaku. Mengunyah sunset, biar lumat tak bersisa. Menyambut purnama, kelak kan berpijar sempurna. Menanti nyala bintang, kerlipnya serupa indah matamu.

Ah, seharusnya kau temani aku menepi. Menadah pinta, pada Dia Yang Maha Segala. Haturkan terima kasih, atas sebentuk cinta yang telah Dia titipkan di hatiku dan hatimu.

Kembali kutinggalkan jejak di ujung petang. Bersama hati yang telanjang. Tanpa seutas benang. Lepaskan geliat rasa yang terus saja membuncah. Seperti dalam arena perang tanpa kesudahan. Berkecamuk. Menanti satu jawaban terindah.

…lalu kubiarkan siluet petang tak berpakaian, hingga malam bergegas datang untuk menyelimutinya…

.
.
Kampung Hujan,  November ‘14
.

.

pic : www.naturepic.com

.

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun