Mohon tunggu...
Dewi Nuryanti
Dewi Nuryanti Mohon Tunggu... Freelancer - Emak blogger

Emak blogger yang hobi traveling, makan dan belanja

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kopi Tiam 89, Restoran Keluarga Hidden Gem di Tajur Halang Bogor

29 Januari 2023   23:08 Diperbarui: 29 Januari 2023   23:10 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakpao (foto diambil dari dokumen pribadi)

Tinggal dan besar di lingkungan masyarakat keturunan Tionghoa membuat saya akrab dengan budaya dan tradisi mereka. Masih teringat pada saat awal kepindahan keluarga saya, tidak ada masjid ataupun mushola. Hanya ada vihara dan gereja. Yah gimana mau ada masjid lha wong semua orang yang tinggal di daerah tersebut merupakan keturunan Tionghoa. Sebagian besar merupakan Cina Benteng, sebutan untuk keturunan Tionghoa yang berasal dari Tangerang. Dan sebagian lagi merupakan Cina Glodok yang berasal dari kawasan Glodok.

Pakde dan ayah saya merupakan pribumi pertama yang membeli tanah dan membangun rumah di daerah tersebut. Memiliki teman sebaya keturunan Tionghoa dan tinggal di sekitar vihara, saya jadi terbiasa dengan aroma hio, meja abu, kemeriahan pada waktu Imlek dan Chinese food. Pada waktu itu justru saya menantikan Imlek karena banyak kiriman makanan dari tetangga bahkan cukup banyak yang memberi saya angpao. Meriah dan ramai sekali, ditambah ada pertunjukkan Barongsai di halaman depan vihara.

Menyantap berbagai kuliner khas Imlek menjadi suatu hal yang biasa bagi saya. Pangsit rebus, bakpao, pindang bandeng, sayur godog, kue keranjang atau dodol Cina sudah sangat akrab dengan mulut saya. Bahkan saya jadi penggemar bakmie karena sejak kecil lebih sering jajan mie di warung Chinese food ketimbang beli nasi uduk atau nasi padang. Karena nyaris enggak ada yang jual juga di sekitar rumah saya. Jadi suatu hal yang wajar jika saya lebih menyukai Chinese food seperti mie goreng, pangsit rebus atau wonton, fuyunghai, ayam kuluyuk, ayam kung pao, bakpao, kwetiau, ifumie dibandingkan nasi padang atau nasi uduk.

Kegemaran menyantap kuliner China, membuat saya senang menjelajah untuk mencari kuliner China yang halal, enak dan lezat. Tapi agak sulit karena belum banyak warung atau restoran Chinese food yang menyajikan makanan halal. Begitu ketemu restoran yang menyajikan kuliner Cina yang halal dan enak pasti langsung saya sambangi terus. Dan belum lama ini saya menemukan restoran keluarga hidden gem yang menyajikan kuliner khas Cina di Tajur Halang, Bogor. Restoran keluarga ini istimewa karena menu makanan dan minuman yang ditawarkannya halal bahkan beberapa ada yang bahannya langsung dipetik dari tanaman yang tumbuh di pekarangan rumahnya.

Kopi Tiam 89 Tajur Halang Bogor (foto diambil dari dokumen pribadi)
Kopi Tiam 89 Tajur Halang Bogor (foto diambil dari dokumen pribadi)

Kopi Tiam 89 nama restoran keluarga hidden gem yang saya temukan di Tajur Halang Bogor. Kopi Tiam 89 berlokasi di Jl. PWRI No.16, Tonjong, Tajur Halang. Berada tepat di depan Vihara Buddha Dharma & 8 Po Sat. Karena letaknya yang berhadapan dengan vihara, Kopi Tiam 89 menjadi pilihan yang tepat sebagai tempat melepas lapar dan dahaga setelah ibadah di vihara. Bukan hanya jemaah vihara saja yang singgah di Kopi Tiam 89, komunitas sepeda pun sering bertandang ke Kopi Tiam 89. Kopi Tiam 89 memiliki beberapa hidangan yang jadi favorit pelanggan. Menurut Ci Elis, pemilik Kopi Tiam 89, makanan yang jadi favorit pelanggan adalah nasi goreng kunyit.

Mencicipi Kuliner Khas Imlek Halal di Kopi Tiam 89

Tepat di Hari Imlek tahun ini, saya mencicipi kuliner khas imlek halal di Kopi Tiam 89 Tajur Halang, Bogor bareng Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana. Dan ini adalah pertama kalinya saya menemukan restoran keluarga hidden gem di Bogor yang menyajikan hidangan peranakan halal. Saya terkesima dengan vibes yang dihadirkan Kopi Tiam 89. Warung sederhana nan asri namun menyajikan hidangan lezat dan berkualitas. Semua makanan yang disajikan di Kopi Tiam 89 halal dan non msg. 

Es Markisa Medan Kopi Tiam 89 (foto diambil dari dokumen pribadi)
Es Markisa Medan Kopi Tiam 89 (foto diambil dari dokumen pribadi)

Saya memesan es markisa Medan. Awalnya saya pikir es markisa Medan ini terbuat dari sirup markisa yang berasal dari Medan yang ditambah es batu. Ternyata saya salah mengira. Es markisa Medan terbuat dari buah markisa segar yang diblender dan ditambah es batu. Istimewanya, buah markisanya langsung dipetik dari pohon markisa yang ada di pekarangan rumah Ci Elis. Rasa es markisa Medan Kopi Tiam 89 sungguh asam manis segar bikin lupa sama mantan eh hahaha. 

Selain es markisa Medan, Kopi Tiam 89 juga menyediakan berbagai macam pilihan minuman seperti es kopi Gayo gula aren, es kietna Medan, kopi Robusta/Arabica, kopi hitam gula aren dan masih banyak lagi. Untuk makanannya tersedia nasi goreng bumbu kunyit, nasi goreng biasa/kecap, mie ayam homemade, pangsit kuah, bakpao, pisang goreng, sayur asem, ayam goreng, nasi paket sayur asem dan lain-lainnya. Termasuk indomie juga tersedia loh. Jadi cukup banyak pilihan yang tersedia di Kopi Tiam 89 Bogor, baik itu makanan dan minumannya.

Ci Elis pemilik Kopi Tiam 89 Tajur Halang Bogor (foto diambil dari dokumen pribadi)
Ci Elis pemilik Kopi Tiam 89 Tajur Halang Bogor (foto diambil dari dokumen pribadi)

Untuk makanannya nih, rasa pangsit kuah buatan Ci Elis juara banget sih. Menurut saya ini loh! Kalau boleh memberi nilai, saya enggak ragu memberi nilai sempurna. Memang seenak itu sih. Kuahnya bening dan terasa sekali gurih kaldu ayamnya, bukan penyedap rasa. Saat masuk mulut, menyatu banget dengan lembutnya kulit pangsit berikut isiannya.  Pangsit rebus Kopi Tiam 89 berlimpah toping ayam. Menurut saya, kekuatan pangsit rebus buatan Ci Elis terletak pada kuah kaldu ayamnya. Enggak semua orang paham dan bisa membuat kaldu ayam yang gurih dan bening seperti yang disajikan Ci Elis.

Ci Elis hanya menggunakan ayam  bagian paha dan kerongkongan (leher) untuk membuat kuah kaldunya karena kedua bagian tubuh ayam tersebut menghasilkan kuah kaldu yang bening dan gurih. Satu porsi pangsit rebus Kopi Tiam 89 Bogor berisi 5 buah pangsit dan irisan sawi hijau. Oh ya ternyata pangsit rebus itu merupakan salah satu hidangan khas Imlek. Menurut penuturan Ci Elis, semakin banyak pangsit rebus yang dimakan selama perayaan Tahun Baru Imlek maka semakin banyak rejeki atau uang yang akan diperoleh pada tahun tersebut. 

Pangsit rebus Kopi Tiam 89 Bogor (foto diambil dari dokumen pribadi)
Pangsit rebus Kopi Tiam 89 Bogor (foto diambil dari dokumen pribadi)

Mendengar perkataan Ci Elis tersebut, saya langsung teringat dengan jawaban salah seorang tetangga orang tua saya. Koh Pang Jok saya biasa memanggilnya. Beberapa tahun silam, pada saat Imlek, Koh Pang Jok mengantarkan satu mangkok besar berisi pangsit yang menggembung padat isi dan besar-besar untuk ukuran sebuah pangsit. Saya berkelakar pangsitnya montok banget dan Beliau menjawab bahwa pangsit tersebut harus dibikin menggembung dan penuh dengan isian agar banyak keberuntungan dan uang yang datang. Apalagi pada saat Imlek. Pangsit tidak boleh tipis dan sedikit isinya karena dapat membawa kemiskinan atau berkurangnya keberuntungan.

Saya jadi semangat menghabiskan pangsit rebus Kopi Tiam 89, saya mau cuan yang banyak tahun ini hahaha. Sebenarnya perut saya sudah terasa penuh dengan pangsit rebus dan es markisa Medan. Tapi begitu tahu kalau signature Kopi Tiam 89 Bogor adalah nasi goreng kunyit, tanpa ragu dan pikir panjang, saya langsung memesannya. Sekilas nasi goreng kunyit mirip dengan nasi kuning. Tapi begitu dicicipi ternyata memiliki cita rasa berbeda. Nasi goreng kunyit Kopi Tiam 89 Bogor tidak meninggalkan aroma dan rasa kunyit sama sekali. 

Nasi goreng kunyit (foto diambil dari dokumen pribadi)
Nasi goreng kunyit (foto diambil dari dokumen pribadi)

Tadinya saya pikir terasa seperti jamu ternyata tidak sama sekali. Kata Ci Elis, pemilik resep nasi goreng kunyit Kopi Tiam 89 Bogor adalah mami Ci Elis. Patut diacungi jempol sih karena nasi goreng kunyit ini bisa dinikmati oleh semua umur. Enak, gurih, jauh banget dari rasa jamu-jamuan xixixi. Satu porsi nasi goreng kunyit lengkap dengan telur dadar atau telur mata sapi dijual dengan harga 20 ribu rupiah. Ada pilihan ayam goreng juga sebagai pendamping nasi goreng kunyit.

Oh ya karena bertepatan dengan Imlek, tidak afdol rasanya jika saya tidak mencicipi bakpao. Saya memilih mencicipi bakpao isi ayam kecap. Sekali lagi nih saya tegaskan jika semua makanan dan minuman yang disediakan di Kopi Tiam 89 halal termasuk bakpaonya. Bakpao Kopi Tiam 89 memiliki kulit yang lembut dan empuk. Isiannya melimpah dan dijual dengan harga 12 ribu rupiah. Satu bakpao cukup membuat perut terasa penuh karena ukurannya yang cukup besar. Makan bakpao pada saat Imlek juga memiliki makna tersendiri yaitu sebagai wujud rasa syukur sekaligus harapan agar tahun yang akan dijalani ini bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.

Foto adalah dokumen Kompasiener Penggila Kuliner (KPK)
Foto adalah dokumen Kompasiener Penggila Kuliner (KPK)

Setelah kenyang mencicipi sajian andalan Kopi Tiam 89, saya melipir sebentar ke Vihara Buddha Dharma & 8 Po Sat. Saya penasaran dengan patung Buddha Tidur yang ada di dalam vihara tersebut. Dan rasa penasaran saya pun akhirnya terbayar tuntas. Bagi saya ini adalah pengalaman yang cukup berkesan dan tak terlupakan. 

Bakpao (foto diambil dari dokumen pribadi)
Bakpao (foto diambil dari dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun