Tidak terasa sudah satu dekade usia Umar Usman Business School. Selama 10 tahun tersebut, kampus bisnis Umar Usman telah memberikan sumbangsih besar terhadap peningkatan jumlah Muslimpreneur di tanah air. Oleh karena itu, dalam rangka peringatan satu dekade Kampus Umar Usman, kampus bisnis ini mengadakan acara konferensi pers dengan tema, "Satu Dekade Perjuangan Melahirkan Muslimpreneur".Â
Pers conference berlangsung di Khadijah Learning Centre (KLC) Tangerang Selatan yang merupakan salah satu aset wakaf dari Dompet Dhuafa.
Acara press conference menghadirkan beberapa narasumber yaitu Direktur Kampus Umar Usman, Lily Zulaiha; Founder Kampus Bisnis Umar Usman, Jamil Azzaini; Owner Ayam Bakar Mas Mono, Agus Pramono juga para alumni Kampus Bisnis Umar Usman. Para alumni Kampus Bisnis Umar Usman yang biasa disebut dengan "BOS", mengadakan eksibisi atau menggelar produk usahanya.Â
Menurut Bu Lily, pada tahun 2030 mendatang Indonesia akan memasuki puncak demografi, dimana saat itu jumlah penduduk usia produktif lebih banyak daripada penduduk usia non produktif.Â
Kampus Bisnis Umar Usman sebagai lembaga pendidikan non formal yang menitikberatkan pada terbentuknya Muslimpreneur handal dan berkarakter, memiliki peran sebagai wadah bagi para anak muda untuk berproses menjadi seorang pengusaha yang dapat membangun perekonomian bangsanya.Â
Selaras dengan penjelasan yang dipaparkan oleh Bu Lily, Mas Ippho menegaskan bahwa salah satu usaha untuk mengatasi resesi adalah dengan menjadi Muslimpreneur handal dan berkarakter. Resesi ekonomi global yang dikhawatirkan akan berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat Indonesia, diyakini dapat diatasi dengan kehadiran Muslimpreneur yang handal dan berkarakter.Â
Sebagaimana yang terdapat dalam hadist Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui perniagaan/perdagangan. Oleh sebab itu menjadi pengusaha merupakan salah satu usaha agar dapat bertahan dan melewati resesi ekonomi global yang sedang mengintai.
Menurut Mas Ippho, berdasarkan sejarah Rasulullah SAW, menjadi pengusaha itu tidaklah harus memproduksi sendiri tapi bisa dengan menjual barang/produk orang lain. Selama menjalani usahanya, Rasulullah tidak pernah membuat sendiri produknya. Beliau menjual hasil produksi orang lain.Â
Belajar dari kisah Rasulullah, Mas Ippho mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pengusaha tidak harus memiliki modal yang besar. Asalkan ada niat dan kemauan, InsyaAllah bisa. Dan supaya dapat menjadi pengusaha muslim yang berkualitas serta berakhlakul karimah, Umar Usman Business School tempatnya.
Acara press conference peringatan satu dekade kampus bisnis Umar Usman diramaikan juga dengan pameran/eksibisi produk usaha alumni Umar Usman Business School. Produk-produk UMKM tersebut diantaranya Munim, minuman kekinian milik Affan,salah satu alumni kampus Umar Usman, Keribi makanan ringan berbahan dasar ubi, Rajutmu, Putri Mede, Lauk Ketjeh dan masih banyak lagi.Â