Piaget juga menekankan bahwa permainan adalah alat penting dalam pembelajaran anak-anak. Permainan, terutama yang melibatkan aktivitas fisik, tidak hanya mendukung perkembangan motorik, tetapi juga membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan berpikir mereka. Permainan memungkinkan anak-anak untuk bereksperimen dengan berbagai ide dan konsep dalam cara yang menyenangkan dan tidak tertekan.
**Contoh Implementasi:**
- Permainan yang melibatkan perencanaan dan pengorganisasian, seperti permainan papan (misalnya, Monopoli atau catur), dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir logis dan strategi.
- Aktivitas fisik seperti permainan peran atau teka-teki besar yang melibatkan pengelompokan dan pengurutan juga bisa mendukung perkembangan kognitif anak.
Permainan membantu anak-anak untuk belajar melalui percakapan dan interaksi dengan teman-teman mereka, yang sekaligus memperkuat keterampilan sosial dan kemampuan kognitif mereka.
### 5. **Evaluasi dan Penilaian yang Menyesuaikan Perkembangan Anak**
Berdasarkan teori Piaget, penilaian dan evaluasi seharusnya disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif anak. Anak-anak pada tahap operasional konkret tidak seharusnya dievaluasi dengan tes yang terlalu abstrak atau teoritis, tetapi lebih pada penilaian yang melibatkan tugas-tugas yang dapat dipahami dengan baik melalui pengalaman konkret mereka.
**Contoh Implementasi:**
- Penilaian bisa dilakukan melalui observasi langsung saat anak-anak terlibat dalam aktivitas kelompok atau eksperimen, dengan fokus pada proses berpikir mereka, bagaimana mereka memecahkan masalah, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan teman-teman mereka.
- Tes atau kuis bisa menggunakan gambar atau benda konkret untuk membantu anak-anak memahami soal-soal yang diberikan. Misalnya, dalam matematika, guru bisa memberikan soal yang melibatkan objek nyata, seperti menghitung jumlah apel atau buku, untuk mengukur pemahaman anak terhadap konsep-konsep dasar matematika.
### 6. **Menghargai Keunikan dan Kecepatan Perkembangan Anak**