Mohon tunggu...
Dewi Nurhidayati
Dewi Nurhidayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi memasak dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Implikasi Teori Piaget dalam Pembelajaran Anak SD

19 November 2024   11:23 Diperbarui: 19 November 2024   11:26 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

### **Implikasi Teori Piaget dalam Pembelajaran Anak SD**

Jean Piaget, psikolog asal Swiss, mengembangkan teori tentang perkembangan kognitif anak yang berfokus pada bagaimana anak-anak membangun pengetahuan mereka seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman. Salah satu konsep utama dalam teori Piaget adalah tahapan perkembangan kognitif, di mana anak-anak bergerak melalui empat tahap yang berbeda, yaitu **sensori-motor**, **praoperasional**, **operasional konkret**, dan **operasional formal**.

Anak-anak yang berada pada usia Sekolah Dasar (SD) biasanya berada dalam tahap **operasional konkret**, yang terjadi pada usia sekitar 7 hingga 11 tahun. Pada tahap ini, anak-anak mulai mampu berpikir secara logis tentang objek dan peristiwa yang nyata, tetapi belum dapat berpikir secara abstrak. Pemahaman tentang tahap perkembangan kognitif ini memiliki implikasi yang sangat penting dalam desain pembelajaran di sekolah dasar. Artikel ini akan membahas secara rinci bagaimana teori Piaget dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran anak SD.

### 1. **Pembelajaran yang Berfokus pada Pengalaman Konkret**

Anak-anak pada tahap operasional konkret sangat bergantung pada pengalaman nyata dan objek konkret untuk memahami konsep-konsep yang lebih kompleks. Oleh karena itu, pembelajaran yang melibatkan objek fisik, alat peraga, atau eksperimen langsung sangat efektif bagi mereka.

**Contoh Implementasi:**

- Dalam pembelajaran matematika, konsep-konsep seperti penjumlahan, pengurangan, atau perkalian bisa diajarkan menggunakan benda-benda konkret, seperti biji, koin, atau blok matematika. Misalnya, untuk menjelaskan penjumlahan, guru bisa meminta anak-anak untuk menambah dua kelompok benda (misalnya, 3 koin + 2 koin) dan menghitung hasilnya secara langsung.

- Dalam pelajaran sains, eksperimen sederhana yang melibatkan pengamatan langsung terhadap fenomena alam atau eksperimen laboratorium dapat membantu anak-anak memahami konsep-konsep seperti perubahan bentuk (misalnya, perubahan wujud zat) atau hubungan sebab-akibat.

Penggunaan benda-benda nyata membantu anak-anak untuk "melihat" dan "merasakan" apa yang sedang mereka pelajari, yang memperkuat pemahaman mereka.

### 2. **Aktivitas Kolaboratif dan Pembelajaran Sosial**

Piaget menekankan pentingnya interaksi sosial dalam perkembangan kognitif anak. Pada tahap operasional konkret, anak-anak mulai mampu melihat perspektif orang lain dan bekerja sama dalam menyelesaikan masalah. Aktivitas kolaboratif yang melibatkan diskusi dan kerja kelompok sangat penting untuk mendukung kemampuan mereka dalam berpikir logis dan memecahkan masalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun