Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ditunggu Gebrakan Digital Education-nya, Mas Nadiem!

24 Oktober 2019   16:50 Diperbarui: 24 Oktober 2019   16:59 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era saat ini nyaris di semua sisi kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi, mulai dari uang tunai sebagai alat pembayaran yang sah kini mulai berkurang penggunaanya secara langsung, hingga mencari letak posisi rumah gebetan yang tidak perlu lagi tersasar ke sana sini karena telah dengan mudah memasukkan alamat di peta digital, klik mulai dan wujud nyata rumah yang bikin deg-degan akan segera dijelang. 

Teknologi memang memudahkan semuanya, termasuk hasil karya Mas Menteri Pendidikan Kebudayaan ini yakni Gojek yang merupakan hasil karya anak bangsa. Nadiem telah berhasil menghijaukan Jakarta dan bahkan Indonesia dengan Gojeknya. 

Dalam rangka menjawab keresahan masyarakat di berbagai hal, Nadiem dan rekan berhasil membangun aplikasi yang didominasi warna hijau yang hingga kini jutaan umat manusia telah bahagia menggunakannya. 

Lebih hebatnya lagi, hasil karya Nadiem ini dikatakan sebagai salah satu inovasi yang berhasil mengubah dunia. Ya, kini Indonesia telah berubah, tidak ada lagi alasan sulit menjangkau suatu lokasi pertemuan karena sudah ada jutaan supir ojek online yang siap mengantarkan. 

Tidak banyak individu yang berhasil menatap masalah dan menjawab keresahan dengan menciptakan suatu, kebanyakan orang lebih gemar mengumpat dan menyalahkan pihak lain yang dianggap sebagai penyebab terjadinya permasalahan tersebut. Nadiem Makarim adalah salah satu pemuda Indonesia yang berhasil menghadirkan inovasi nyata untuk menjawab semua keresahan yang ada. 

Keresahan apa saja? Di antaranya ialah menembus kemacetan kota dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembukaan lowongan kerja sebagai mitra Gojek. Very Good! Kini terbukti, di berbagai titik kota besar Indonesia selau saja ada pengendara sepeda motor berjaket hijau, entah sedang berteduh dari teriknya matahari atau sedang berkendara mengantar pesanan sebungkus makanan. 

Kompetitorpun bermunculan mulai dari yang berskala lokal hingga skala nasional, namun inilah bukti keberhasilan sosok muda yang kini menjadi Menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju tahun 2019--2024, Nadiem Makarim yang semoga boleh saya sapa Mas Menteri Nadiem haha... 

Pendiri Gojek ini telah menunjukkan keberhasilannya dalam pemanfaatan kemajuan teknologi dengan membuat aplikasi transportasi. Beberapa tahun lalu Indonesia sudah dikejutkan oleh hadirnya gojek dalam berbagai peran, maka wajar saja jika mulai hari ini masyarakat kembali menanti kejutan-kejutan lain yang akan diluncurkan Mas Menteri terkait pendidikan dan teknologi. 

Walaupun sebenarnya secara umum Indonesia tidak begitu tertinggal pilar pendidikannya terlebih lagi terhadap penerapan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, namun memang perlu diakui masih ada di beberapa daerah yang masih belum maju pendidikannya, apalagi memanfaatkan teknologi. 

Seperti Negara-negara maju lainnya yang sudah menerapkan sistem belajar jarak jauh, mungkin saja Indonesia juga bisa menerapkan sistem belajar yang tidak melulu harus tatap muka melainkan bisa dari layar smartphone saja. 

Saat ini sudah ada Ruang Guru yang dikatakan cukup berhasil sejak awal kemunculannya, namun tentunya ada harapan-harapan lain yang lebih dari itu. Salah satu yang menjadi mimpi saya adalah membuka peluang masyarakat Indonesia untuk dapat mengikuti pendidikan setara dengan di luar negeri dengan menjadi peserta didik lokal yang belajar setiap hari melalui jaringan internet dalam kelas yang tengah berlangsung di Negara asalnya. 

Dengan metode yang seperti ini diharapkan anak Indonesia yang memiliki keterbatasan dana namun memiliki kemampuan akademik yang baik, memiliki akses untuk belajar di kelas International secara online sebagai dampak positif dari pemanfaatan kemajuan teknologi. 

Hal lainnya yang mungkin dapat diuji coba dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah kesempatan orang tua murid untuk memantau anaknya yang tengah belajar di sekolah melalui smartphone yang terintegrasi dengan sistem kamera pengintai di sekolah. 

Jika benar suatu saat dapat diwujudkan tentu dapat semakin mendekatkan ikatan antara anak, orang tua dan sekolah sebagai tiga pihak utama yang memegang peranan penting untuk keberhasilan pendidikan seorang anak. 

Entah Mas Menteri sudah terpikirkan atau belum mengenai metode belajar di perguruan tinggi dengan memanfaatkan jaringan intrenet, yaitu sistem pembelajaran online antara mahasiswa dengan para pebisnis secara langsung. 

Sistem dosen tamu yang tidak memerlukan sosoknya hadir langsung di kelas melainkan cukup berada di area terkait bisnis yang ingin diajarkan kepada mahasiwa, sehingga secara tidak langsung telah mengajak mahasiswa berkunjung langsung ke pabrik atau area tertentu yang dapat dipelajari proses bisnisnya. 

Metode seperti ini dapat dilakukan antar kota bahkan antar Negara sekalipun, dengan demikian pengalaman peserta didik akan lebih kaya wawasan yang didapatkan dari praktisi secara langsung dapat lebih luas dan nyata. 

Pemanfaatan teknologi terkait edukasi juga dapat diterapkan pada pola pemberian semangat kepada anak bangsa, misalnya di waktu-waktu yang telah dirahasiakan sosok dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan video call kepada perwakilan sekolah untuk menyapa para generasi penerus bangsa yang sedang belajar di kelas. 

Yah, siapa tahu Pak Menterinya juga bisa ikut menyapa, dijamin begitu video call selesai dan ponsel dimatikan, semangat belajar siswa-siswi melonjak seketika haha... 

Pendidikan atau metode pengajaran berbasis digital sudah semestinya diterapkan secara meluas di Indonesia, mengingat sebaran usia yang mendominasi penduduk Indonesia saat ini adalah usia produktif maka pengenalan sistem baru dan penggunaanya bukanlah hal berat yang sulit dikuasai pelajar. 

Menyediakan wadah eksplorasi di media sosial youtube bagi pelaku dan pemerhati seni dari tiap-tiap provinsi juga bisa menjadi pilihan menarik dalam rangka semakin memperkenalkan, mengingatkan dan menginternalisasikan nilai-nilai budaya yang dimiliki Indonesia. Hal ini bermanfaat agar masyarakat tidak melupakan budaya tanah kelahirannya dan justru ikut melestarikan hingga ke mancanegara. 

Optimisme menghadapi era pendidikan yang dinamis, seru dan asik seketika menggelayut dalam bayangan usai pengumuman jajaran Menteri satu hari lalu (23/10). 

Semoga semua yang sudah baik menjadi lebih baik dan yang sudah asik menjadi lebih asik! Yang pasti kami menunggu gebrakan-gebrakan digital education-nya Mas Nadiem! 

Semangat!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun