Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Keasyikan Membaca Koran yang Tak Terbeli oleh Gawai

6 Desember 2017   08:13 Diperbarui: 6 Desember 2017   12:12 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: https://madmikesamerica.com

Kemarin saya membeli surat kabar Kompas yang dijajakan di pinggir jalan, membaca beberapa judul beritanya, melihat foto-foto beserta penjelasan singkatnya, dan hal ini saya lakukan di sebuah Rumah Sakit sambil menunggu panggilan dari Dokter. Saya menjadi anomali. Saya beda sendiri. Orang-orang di sekitar beberapa kali saya tangkap basah tengah memperhatikan saya yang begitu sering membolak balik kertas koran tersebut. 

Mungkin pemandangan seperti ini sudah jarang sekali ditemukan, sedikit sekali orang-orang menghabiskan waktunya untuk membaca koran, sambil menyilangkan satu kaki, kedua tangan terbuka memegang lebarnya kertas koran, lengkap dengan kepala yang sesekali bergerak ke kanan dan ke kiri pertanda tengah membaca seluruh halaman kertas yang dipegangnya.

Membaca komik singkat yang tersedia di salah satu pojok kolom surat kabar juga menjadi keseruan tersendiri, dengan judul-judul komik yang tidak biasa, penokohan yang akhirnya menjadi simbol fenomenal, kisah-kisah dengan dialog singkat yang penuh dengan sindiran, adalah kesederhanaan yang sulit sekali didapatkan selain di surat kabar.

Sampai dengan saat ini saya masih senang membaca koran, dengan urutan halaman yang tak beraturan, mulai dari berita yang disukai terlebih dahulu sampai dengan berita-berita yang kurang diminati tapi telah tersaji. Deretan huruf bertinta hitam di atas kertas putih agak buram sejatinya cukup meneduhkan mata. Karena penglihatan yang baik dan nyaman akan memperpanjang daya ingat atas tulisan yang dibaca, dan jika demikian adanya maka pemahaman terhadap isi bacaan akan mudah dilakukan.

Masihkah kamu ingat bayangan kehidupan masa lalu tentang pagi yang berkualitas adalah yang diisi dengan duduk di teras rumah, menikmati secangkir kopi hangat sambil membaca koran? Atau adalah sore yang indah jika diisi dengan duduk di teras rumah, menyeruput secangkir teh manis hangat sambil membaca koran?

So, kangen baca koran nggak?

Kolom apa yang paling kamu ingat di antara belasan halaman koran?

(dnu, ditulis sambil baca koran bareng-bareng sama Bapak, 6 Desember 2017, 07.59 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun