Suatu kehormatan bagi umat muslim yang tergolong sebagai minoritas di negara super maju ini, yakni Jepang, disediakan sebuah ruangan yang bersih, segar, serta berukuran cukup luas untuk dipergunakan sebagai ruang shalat. Mereka menyebutnya ruang doa atau bilik shalat, lengkap dengan gambar ilustrasi seseorang yang sedang sholat saat gerakan duduk. Sudah pasti ruangan ini memang diperuntukkan bagi kaum muslimim dan muslimat agar tidak terlewatkan waktu ibadahnya.
Di bandar udara yang amat besar ini ruang mushola begitu mudahnya ditemukan. Di area kedatangan, mushollah terletak di sebelah kiri meja informasi. Setelah keluar area pemeriksaan imigrasi, lalu menuju pintu keluar dan selanjutnya belok ke arah kanan, maka selanjutnya mushollah akan segera Anda temukan.Â
Secara keseluruhan letak mushola ini berada di tengah-tengah titik bandar udara. Cukup cathcy, papan petunjuk ruang ibadah ini pun dibuat dengan jelas, lengkap dengan gambar pendukungnya. Sehingga siapa saja para umat muslim yang datang ke bandara ini bisa segera menunaikan kewajiban shalat lima waktunya.
Ruang wudhu yang dibuat simpel dan hanya cukup untuk satu orang ini ditata begitu apik dan bersih. Dengan diberikan lapisan lantai karpet berwana hijau, suasana di area basah ini menjadi lebih segar. Mereka menyediakan sebuah kursi kecil untuk kita duduk saat berwudhu, teknis ini sama persis dengan proses berwudhu di negara Oman yang juga terbiasa menggunakan bangku. Tapi bilamana kita terbiasa wudhu sambil berdiri, maka kita cukup melaksanakannya seperti biasa.
Hal menarik lainnya yang terdapat di dalam mushollah umum Bandara Narita ini adalah terdapatnya gambar penunjuk arah mata angin di plafon ruangan. Arah yang ditunjukkan lengkap mulai dari Barat, Utara, Timur dan Selatan. Tidak terdapat penunjuk arah bertuliskan kiblat di sini, tapi justru ini adalah penghargaan yang perlu kita syukuri bahwa mereka dengan mayoritas penduduk yang tidak beragama Islam masih berusaha memberikan arah mata angin untuk kita beribadah.Â
Letak mushollah lainnya juga terdapat di area keberangkatan. Bilik shalat yang serupa terdapat di lantai paling bawah, di sebelah ruang Duty Free Pick Up, tata letaknya sama, nyamannya juga sama, sehingga walau berada di negeri orang kita tetap saja merasakan kesejukan yang sama.
Oleh para pengembang dan pembangun fasiltas umum ini tentu memiliki alasan-alasan tersendiri mengapa mushollah diletakkan di titik yang cukup jauh, bisa jadi terdapat alasan untuk menjaga kekhusyukan saat melaksanakan ibadah karena letak mushola yang tidak dekat dengan area yang ramai nan bising.Â
Selain itu saya menerka mungkin ada alasan terkait kesucian, agar kebersihannya tetap terjaga dengan baik maka mushollah tidak diposisikan di area yang banyak orang lalu lalang. Disamping itu mungkin ada alasan-alasan lainnya terkait hal tersebut yang bisa jadi dalam rangka mengedepankan sisi positifnya bagi para umat islam.