Melalui kisah raksasa yang bertubuh kecil sore ini (26/2) saya membagi semangat untuk adik-adik dari komunitas Sahabat Anak Kota Tua, Jakarta tentang kelebihan yang sebenarnya ada dalam setiap diri manusia. Sengaja raksasa yang dibawa-bawa, agar mereka lebih senang mendengarnya dan juga tidak bosan denga petuah yang sungguh seadanya.
 Ada sebuah keluarga raksasa,... ibunya bertubuh besar seperti raksasa yang dikisahkan dalam legenda pada umumnya, sedangkan ayah dan dirinya bertubuh kecil tak seperti "raksasa". Saya dan anak-anak sepakat memberi nama Robi pada anak raksasa tersebut, walau tak ada makna khusus atas nama itu haha...
 Robi seringkali bersedih dan menangis karena setiap hari semakin banyak teman-temannya yang bertanya "Robi mengapa tubuhmu kecil? Mana ada raksasa tubuhnya kecil??". Robi bingung, mengapa ia tak terlahir seperti ibunya yang bertubuh besar. Ia kerap menangis, namun ketika ayahnya bertanya Robi tak pernah menjawab dengan sejujurnya. Robi terlalu sayang pada ayahnya sehingga ia tak mau melihat ayahnya bersedih jika Robi menjawab "aku sedih karena tubuhku kecil ayah...".
 Ayah Robi yang tak jua mengetahui alasan apa yang telah membuat anaknya tersebut menangis justru asik menampung air mata robi yang tak henti berderai. Ayahnya terus menampung air mata Robi mulai dari 1 ember, lalu 2 ember... hingga 10 ember. Sang ayah lantas berfikir "oh ini saatnya aku menolong kaum manusia, di pemukiman sana ada sekelompok manusia yang sedang kekeringan, ah... rasanya air ini sangat berguna bagi mereka..." Akhirnya ayah Robi membuat jalan air agar mengalir ke pemukiman manusia yang sedang kekeringan. Air tersebut adalah air mata Robi.
 Robi menyaksikan perbuatan ayahnya seraya bergumam "ah ayah baik sekali... dibalik kesedihan aku ternyata masih ada hal baik yang bisa ayah bagikan kepada yang lain...".
 Melihat perbuatan ayahnya Robi seketika berhenti menangis, tetapi bukan karena tak ingin berbagi air dengan manusia, namun hanya karena Robi telah sadar bahwa setiap individu pasti punya keebihan yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Robi sang raksasa kecil ternyata memiliki air mata yang bisa menghidupi pemukiman manusia.
 Keesokan harinya Robi sudah tak menangis lagi, saat sedang santai di rumahnya Robi dipanggil oleh temannya dan diajak memetik buah melon. Teman Robi berteriak "Robi ayo kita memetik melon di kebun, lalu kita membuat jus melon karena kamu kan pandai sekali membuat jus melon... aku sudah tak sabar minum jus buatamu...!" Mendengar teriakan tersebut tanpa pikir panjang Robi lantas melompat dan bergegas menggandeng tangan temannya untuk segera ke kebun melon.
 Ayah dan Ibu tersenyum bangga melihat tingkah Robi. Mereka bahagia karena Robi telah memahami walaupun tubuhnya kecil namun ia memiliki kelebihan, salah satunya adalah pandai membuat jus melon.
 Kisah ini hanya ingin memberikan gambaran sederhana kepada adik-adik Kota Tua, bahwa di dalam diri kita masing-masing tentu ada kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Jangan pernah berputus asa, dalam keadaan apapun kita tentu ada sisi lain yang bisa membuat kita dan tentunya orang tua kita bangga.
 Tetap percaya diri, tetap semangat mewujudkan mimpi dan tetap kuat berdiri di atas kaki sendiri. Karena masing-masing dari kita pasti bisa menemukan suatu kelebihan walau letaknya amat tersembunyi.
 (dnu, itu raksasa saya ngarang banget hahaha... tapi semoga pesan-pesannya masuk ke dalam kepala mereka, 26 Februari 2016, 21.08 WIB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H