Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka untuk Para Pemerkosa

25 Mei 2016   10:53 Diperbarui: 25 Mei 2016   10:59 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kalian semua tentu tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya kami para pembaca berita tentang kebiadaban kalian. Bagaimana kami bersumpah serapah, bagaimana kami mengutuk kalian semua dan bagaimana kami menginginkan kalian mati dengan segera. Karena apa? Air mata yang sungguh tak mampu kami bendung, karena tebawa perasaan saat membaca berita keji atas perbuatan kalian.

Tak apa ya jika mulai saat ini kami menyebut kalian sebagai penjahat kelas berat. Penjahat yang kami sendiri bingung dengan apa bisa menghukum kalian sehingga terasa imbang dengan perbuatan bejat kalian. Penjahat yang kami tak pernah habis fikir dimana otak kalian saat berniat dan melakukan perbuatan paling nista sedunia tersebut. Penjahat yang telah mampu membuat alam semesta menangis, daun berguguran seiring dengan turunnya hujan yang menambah kepedihan.

Tak apa ya jika kini kami ingin bertanya kepada kalian, dimana sebenarnya hati kalian? Dimana sebenarnya rasa kemanusiaan kalian? Dimana sebenarnya moral kalian? Dan dimana sebenarnya posisi otak kalian? Masih ada semua kan? Tapi dimana?? Masih sehatkah jiwa kalian??

Apakah kalian tahu bahwa keluarga korban yang kalian lakukan perkosaan akan mengandung kesedihan sepanjang hidupnya? Apakah kalian paham bahwa jutaan orang di luar sana menangis berkepanjangan atas kepergian korban yang meninggal akibat perbuatan kalian? Apakah kalian mengerti bahwa rasa trauma yang dialami korban ataupun keluarganya tidak akan bisa hilang dalam hitungan bulan? Apakah kalian tahu bahwa kalian telah melukai banyak orang?

Kami juga tidak habis fikir, apakah kalian paham bahwa perbuatan biadab kalian adalah sebuah penghancuran masa depan orang lain? Apakah kalian ingat bahwa hidup dan kehidupan seseorang telah rusak atau bahkan habis akibat perbuatan kalian?

Kami tidak akan pernah bisa menerima semua alasan kalian saat memerkosa. Karena korban berjalan sendirian? Karena korban pernah menolak cinta kalian? Karena kalian terpengaruh minuman keras? Kami tegaskan, itu bukan sebuah alasan!

Jika kalian katakan perbuatan tersebut adalah sebuah kekhilafan, kealpaan, dorongan setan atau bahkan bisikan iblis, lantas siapa yang harus kami salahkan? Iblis kah??? Setan kah??? Kalianlah yang harus menjaga diri kalian agar tidak terpengaruh makhluk-makhluk tersebut! Bukan yang tak nampak yang pantas dijadikan sebab!

Terakhir, tak apa ya jika kini seluruh alam semesta menghujat kalian dan hanya menginginkan kalian menebus semua perbuatan itu dengan melayangnya nyawa kalian. Yang kami yakin kalian pasti tak akan pernah tahu bahwa ada kami disini yang berfikir bahwa apapun hukuman yang kalian terima, semuanya tak akan bisa menjadi seimbang atau setimpal. Tapi kami percaya, negara dan masyarakat sosial akan melakukan yang semestinya.

Demikian, salam tangis tak henti dari kami.

(dnu, ditulis sambil nungguin abang ojek datang membawa sate ayam bukan dari Senayan, 24 Mei 2016, 19.36 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun