Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tebak-tebak Tak Berhadiah (Kasus Kabut Asap)

30 Oktober 2015   12:47 Diperbarui: 30 Oktober 2015   12:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tebak-tebak Tak Berhadiah

Sudah pada tahukah kalau pemerintan Indonesia baru saja membentuk PANSUS untuk penanganan kasus kabut asap? Siapa yang membentuknya?
Jawaban : DPR

Dalam menjalankan tugasnya, PANSUS ini perlu untuk studi banding. Kemana studi bandingnya??
Jawaban : Brazil dan Amerika!

Apa tujuan dari studi banding tersebut??
Jawaban : DPR merasa perlu untuk mempelajari lebih dalam tentang "tata cara memadamkan api"!!!

Sejauh itu kah perlu studi bandingnya???
Jawaban : Entahlah....

Plesir apa studi banding???
Jawaban : Entahlah...

Segitu perlunyakah membentuk PASUS ketimbang turun tangan langsung menciduk pelaku pembakaran hutan tersebut??
Jawaban : Entahlah...

Sang pelaku pasti ketahuan dong siapa? Perusahaan apa?
Jawaban : Pasti. Pemerintah daerahnya pasti tahu. Kepala kelurahannya juga pasti tahu...

Lalu kenapa nggak segera diciduk?
Jawaban : Entahlah....

Pemerintah tahu nggak ya kalau studi banding itu biayanya mahal bingitt?
Jawaban : Pasti tahu

Bukannya lebih elok itu biaya dikirim atau digunakan untuk penanganan korban kabut asap aja ya?
Jawaban : Entahlah... mungkin pemerintah sudah lelah.... dan lupa....

Pemerintah tahu kan kalau saudara-saudara kita yang menjadi korban kabut asap sedang meresikokan hidupnya???
Jawaban : Pasti tahu lah....

Kira-kira yang akan studi banding ke Brazil dan Amerika memikirkan adik-adik bayi yang kesulitan bernafas karena kabut asap ngga ya??
Jawaban : Entahlah.... mungkin mereka hanya asyik dengan hidupnya....

Kebayang dong yaa... mencari tahu cara memadamkan api aja harus jauuuuhhh sekali studi bandingnya yang pasti memerlukan biaya yag mahaaaallll sekali..... Apakabar sama para korban kabut asap yang tidurnya harus pakai masker??? Perlu oksigen tambahan..!!!

Entahlaahhh.....

Mari lakukan apa yang bisa kita lakukan, hal yang paling sederhana sekalipun untuk bisa meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera, Kalimantan dan daerah terdampak lainnya.

(dnu, ditulis sambil makan sendirian di siang bolong dengan menu sate kambing - roti bakar dan es cincau hijau, 30 Oktober 2015, 12.41 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun