Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sayang, Pantai Malin Kundang Tidak Dirawat!

26 Juli 2015   11:22 Diperbarui: 26 Juli 2015   11:22 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai adalah salah satu objek wisata yang berpotensi menarik banyak pengunjung terutama pada musim liburan. Keadaan pantai yang bersih dan bebas dari sampah menjadi syarat utama atas daya tarik bagi seseorang untuk ingin kembali dan kembali lagi melepas penat di pantai itu.

 

Tapi tidak dengan Pantai Air Manis atau yang dikenal dengan Pantai Malin Kundang yang terletak di Sumatera Barat. Ini adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di Bumi Ranah Minang (23/7), dan Pantai Air Manis yang melegenda menjadi salah satu tujuan utama yang wajib dikunjungi.

 

Pantai Air Manis adalah salah satu objek wisata ternama di provinsi Sumatera Barat, namun sangat disayangkan keadaan pantai ini tidak semanis namanya. Pengelolaan yang tidak teratur dari segala sisinya bisa ditemukan disini.

 

Mulai dari kurang lebih 2 kilo meter sebelum memasuki area pantai para calon pengunjung telah disuguhi lebih dari 4 kali anak-anak yang meminta uang di pinggir jalan. Dengan menggunakan kardus bekas mereka menginformasikan berapa jauh lagi perjalanan yang harus ditempuh menuju pantai sambil meminta uang seikhlasnya.

 

Begitu memasuki arena perhelatan pantai pengunjung akan diberi kebebasan sebebas-bebasnya. Mulai dari bebas parkir hingga bebas membuang sampah di mana saja.

 

Bebas parkir disini maksudnya adalah pengunjung yang membawa kendaraan bebas memarkir kendaraannya di mana saja. Bahkan hingga ke bibir pantai. Bebas. Asal bersiap saja jika mobil harus tergulung ombak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun