Anak Indonesia Harus Tumbuh Pintar
Variabel lainnya yang termasuk dalam kategori pemenuhan kehidupan yang layak bagi anak adalah point pendidikan. Adalah menjadi hal yang utama dalam sebuah keluarga dalam memberikan pengajaran kepada seorang anak agar tumbuh menjadi pribadi yang pintar tingkah laku dan akademisnya.Â
Pendidikan diawali dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan rohani. Sebagai makhluk yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, pendidikan kategori ini mejadi wajib ditanamkan dalam diri seorang anak sejal kecil.Â
Dengan tujuan menjadikan seorang anak sebagai pribadi yang berbudi pekerti luhur maka pemenuhan ilmu-ilmu rohani sangat diperlukan.Â
Selain itu, agar hidup berjalan seimbang, seorang anak juga harus dibekali dengan pendidikan moral dan tingkah laku dalam menjalani hidup yang berdampingan dengan orang lain. Segala perbuatan tentu aada balasannya, begitu juga dengan tingkah polah dalam kehidupan bertetangga tentu ada sanksi-sanki sosial yang harus dipertanggungjawabkan apabila melakuakn suatu perbuatan tercela.Â
Demikian pentingnya pendidikan moral ini ditanamkan dalam diri seorang anak agar saat tumbuh dewasa nanti ia telah memahami jalur perbuatan yang terpuji, sehingga dapat hidup sebagai makhluk sosial yang baik dan terhindar dari sanksi sosial.Â
Setelah memiliki kepandaian akan ilmu rohani dan kehidupan sosial, ada satu hal yang tidak kalah pentingnya yakni kepandaian secara akademis. Itulah mengapa dunia anak adalah dunia sekolah yang didalamnya diterapkan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal jika besar nanti. Seorang anak yang pintar akademisnya maka ia akan mudah mencapai cita-citanya yang telah disusunnya sebagai mimpi sejak kecil.Â
Anak yang pintar haruslah atas gabungan tidga hal tersebut diatas, yaitu pintar secara kerohanian, pintar dalam bergaul di lingkungan masyarakat dan pintar secara ilmu akademisnya.
Â
Anak Indonesia Harus Tumbuh Bahagia
Dunia anak adalah dunia yang penuh dengan warna warni kehidupan. Dunia yang penuh dengan berputar, berlari dan menari. Jauh dari kesedihan. Jauh dari kesakitan. Jauh dari kesusahan dan jauh dari tanggung jawab yang seharusnya diemban oleh orang tuanya. Maksudnya disini ialah bukan menjadi tanggung jawab seorang anak untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarganya.Â