Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Hari Anak Nasional! Anak Indonesia Harus Sehat, Pintar dan Bahagia

23 Juli 2015   17:40 Diperbarui: 23 Juli 2015   17:40 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini (23/7) diperingati sebagai Hari Anak Nasional, dimana sudah jelas peringatan ini diperuntukkan bagi seluruh anak Indonesia, siapapun itu.

Sebagai pecinta anak-anak, dunia anak, tentang anak, serta anak dengan segala kegiatannya saya ingin menyampaikan pesan melalui artikel ini yang saya tulis di pagi yang cerah karena libur masih tiba hehe…

Semua yang penulis tuangkan disini bisa jadi adalah kondisi ideal yang sewajarnya ada. Maka jangan sungkan-sungkan untuk mematahkan seluruh pendapat penulis ^^

Pesan saya tujukan kepada siapa saja yang memiliki anak, berdekatan dengan anak, menyukai anak, hidup dengan seorang anak, pemerhati anak, pecinta anak, badan perlindungan anak, serta ptofesi apa saja yang berhubungan dengan anak-anak. Bahwa seyogyanya anak-anak Indonesia masa kini harus tetap bisa merasa bangga karena telah terlahir sebagai anak Indonesia. Seperti lagu yang mungkin pembaca pernah dengar denngan salah satu syairnya “aku bangga menjadi anak Indonesia…..”

 

Anak Indonesia Harus Tumbuh Sehat

Siapa sih yang tidak senang melihat buah hatinya tumbuh sehat? Jika melihat anak sendiri kita amat senang, lalu bagaimana jika melihat anak orang lain yang tidak tumbuh dengan sehat? Sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan alangkah baiknya jika kita juga memiliki rasa tanggung jawab moral sosial terhadap kehidupan orang lain. 

Masih banyak dibelahan bumi Indonesia yang tidak terjangkau oleh pandangan mata kita, terdapat anak-anak yang memiliki riwayat penyakit gizi buruk, kelaparan, atau bahkan menjelang kematian karena suatu penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. 

Tanggung jawab moral secara sosial terhadap hal yang seperti ini mungkin bisa kita lakukan dengan banyak cara sederhana. Misalnya memberikan bantuan makanan, pakaian atau apa saja yang menjadi kebutuhan anak-anak tersebut yang berhubungan dengan kelangsungan hidupnya. Bantuan bisa disalurkan melalui lembaga-lembaga pemerhati anak atau sejenisnya. 

Upaya paling nyata yang bisa kita lakukan adalah menjaga sosok anak-anak yang kehidupannya paling dekat dengan kita melalui pemberian kehidupan yang layak. Misalnya memberikan makanan dan minuman yang sehat, memberikan asupan gizi yang seimbang, serta bersegera melakukan pengobatan apabila kesehatan anak terlihat menurun.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun