Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengintip Partai Cinta Bang Haji Rhoma Irama

12 Juli 2015   11:25 Diperbarui: 12 Juli 2015   11:25 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak surprise sih saat pertama kali baca berita tentang Bang Haji Rhoma Irama yang baru saja mendeklarasikan partai bentukannya, yakni Partai Idaman (11/7), di sebuah resto di bilangan Jakarta Selatan . Nama partai berlambang love atau cinta ini merupakan kependekan dari Islam, Damai, Aman (Idaman).

 

Sounds good Bang Haji!

Saya suka sama tujuan partai yang dipimpin oleh Ayah dari Ridho Rhoma ini, dimana garis besarnya adalah ingin menunjukkan kepada Indonesia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai dan ingin seluruh bumi pertiwi ini aman dari apapun. Serta melalui partai ini, kalau saya tidak salah mengartikan, Raja Dangdut ini ingin pula menunjukkan kepada dunia bahwa islam terdiri dari orang-orang yang baik, cinta damai, bukan teroris atau pembuat kerusuhan. Namun jika selama ini didapati hal-hal tersebut maka itu hanyalah oknum belaka.

 

Selanjutnya sejenak saya mencoba menjadi cenayang bagi partai yang lambangnya adalah dua telapak tangan yang membentuk lambang cinta atau love. Sosok Bang Haji Rhoma yang selama ini hilir mudik di layar kaca nampaknya akan menjadi pertimbangan yang amat berat bagi siapa saja yang akan mendukungnya.

 

Saya sih tidak mengatakan Bang Haji akan sepi peminat, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa apa yang kita lihat akan semata-mata menjadi pertimbangan dalam menentukan seorang pemimpin Negara atau minimal wakil rakyat. Apalagi bagi kaum yang awam terhadap dunia politik, apa sih yang diketahui cukup banyak dari seorang Bang Haji? Nah, hal-hal tersebutlah yang akan menjadi point-point penilaian masyarakat.

 

Dilihat dari kacamata saya, secara saya berkacamata hahaha…. Jika suatu saat nanti beliau berhasil menjadi juara di kancah perpolitikan Indonesia dan menduduki kursi Presiden, apakah hal-hal ini akan semakin marak terjadi ya?

 

Pertama, beliau yang hampir selalu menyemarakkan malam tahun baru masehi dengan aksi panggungnya, bisa jadi semua tempat wisata harus menyelenggarakan acara serupa yang bisa bikin macet dimana-mana.

 

Perlu dibahaskah tentang pertentangan yang cukup terasa? Muslim tapi merayakan malam tahun baru masehi ^^

 

Ke dua, seorang panutan Negara yang memiliki istri lebih dari satu? Hm… bisa-bisa jadi teladan buat rakyatnya dong ya? hahaha….

 

Ke tiga, beliau berkampanye tentang kesehatan melalui lagu-lagunya yang menyarankan jangan bergadang jika tiada artinya, lalu jangan sekali-kali mencoba mirasantika (minuman keras dan narkotika). Nah ini keren banget! Indonesia bisa meningkat angka kesehatannya berkat lagu-lagunya Bang Haji ini. Good!

 

Ke empat, kata “terlalu” mungkin akan menasional seantero nusantara raya Indonesia ^^

 

Ke lima, Mbak “ani” akan eksis lagi ^^

 

Ke enam, suara serak-serak basah ala Bang Haji ini bisa jadi akan menjadi bentuk suara yang paling fenomenal buat laki-laki, sehingga digandrungi para wanita hahaha….

 

Ah sudahlah, siapapun yang akan mendirikan partai, menggalang persatuan bangsa, berniat baik untuk menjadi pemimpin Republik Indonesia, patut didukung dengan segala hal positifnya.

 

Karena setiap insan yang mengukuhkan niat untuk menjadi pempimpin rakyat banyak, maka pasti telah diliputi niat yang amat baik diawalnya. Namun jika di tengah jalan terjadi hal-hal yang ndak elok, mungkin itu hanya akibat dari godaan setan semata yang tak mampu untuk ditepisnya.

 

Bukan begitu?

 

Sungguh terlalu jika ada yang ingin menjadi pemimpin Negara namun hanya ingin menjadi penguasa saja.

 

(dnu, ditulis sambil ngabuburit 7 jam menantikan adzan maghrib, 12 Juli 2015, 10.43 WIB)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun