Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tak Cuma Parasnya yang Indah, Tapi Juga Cantik Hatinya

27 Juni 2015   09:49 Diperbarui: 27 Juni 2015   09:49 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Ajakan untuk menjadi wanita yang cantik sesuai syariat, baik dan pintar)

 

Tulisan ini self reminder sih sebenarnya, tapi saya ingin menyebarkan virus reminder ini kepada semua makhluk cantik, yakni seluruh wanita dimanapun berada, ciptaan Allah SWT.

 

Perempuan berwajah cantik itu banyak, bertubuh langsing indah nan mempesona juga banyak. Rambut hitam panjang tergerai indah apalagi saat tersapu angin sepoi-sepoi yang semakin membuat wanita tampak istimewa juga banyak. Kulit putih bersih mulus, kaki panjang berjenjang, alis membentuk bulan sabit nan rupawan juga banyak.

 

Tapi, bagaimana dengan hatinya?

 

Belum tentu hatinya seindah parasnya.

 

Rasanya memanng tidak mungkin untuk menjadi seseorang yang sempurna lahir dan bathin, tapi tidak ada salahnya toh jika kita berusaha menuju kesana??

 

Bagi seorang muslimah, sudah jelas akan semakin cantik jika semua keelokan tubuhnya itu ditutup dengan gerai baju panjang dan hijab yang menjulur manis dari kepala hingga menutupi dadanya. Adalah bukan hal yang mudah memang untuk menjadi sosok perempuan yang sempurna, namun perwujudan diri untuk menjadi kecintaan Allah SWT bisa diambil dari peran seperti ini.

 

Menjadi wanita yang cantik lahir bathin memang sulit.

Telah mampu membuat parasnya nampak cantik sana sini, tapi masih lupa dengan kegemarannya bergunjing.

Telah mampu menjadi wanita yang anggun dengan sedikitnya tutur kata yang diucapkannya, tapi masih lupa dengan penyakit hatinya yang masih suka sirik dengan orang lain.

Telah mampu menjadi wanita yang senantiasa menundukkan pandangan saat berjalan, tapi masih lupa dengan kebiasaannya menghasut orang lain.

Dan telah mampu menutup indah tubuhnya, tapi masih lupa dengan kewajibannya untuk berbagi rezeki dan pelit ilmu.

 

Menjadi wanita yang hanya mampu maju mundur cantik saja tidak cukup, tapi dibutuhkan penyempurna dari dalam diri. Misalnya memiliki hati yang bersih, memiliki perasaan yang tulus saat memberi alias tak kenal pamrih, tak mudah sakit hati, selalu mampu untuk berbesar hati, senang berbagi dan masih banyak lagi yang saya pun tak mampu mempretelinya satu persatu disini.

 

Kemampuan berfikir juga menjadi salah satu acuan lengkapnya keindahan dari seorang wanita. Coba banyangkan, ada seorang wanita yang cantik parasanya, bersih hatinya, lalu pintar otaknya. Indah bukan?

 

Mungkin ngga? Mungkin aja!

 

Kecerdasan otak juga perlu untuk terus diasah sampai kapanpun. Sebagai muslimah yang hidup di era kekinian sesungguhnya ia telah berada satu langkah didepan, yakni dengan telah mampunya ia menutupi tubuhnya secara bertahap dengan baik. Selanjutnya tinggal menata hati agar senantiasa memiliki rasa yang baik, dilanjutkan dengan membina kecerdasan otak secara terus menerus. Agar apa? Ngga ketinggalan zaman dan tetap update terhadap semua wawasan dan pengetahuan.

 

Jika ada seorang wanita yang demikian luarbiasanya yakni berparas cantik, berhati baik, dan memiliki otak yang cerdas, sungguh seakan-akan ia adalah sesuatu yang jatuh dari syurga. Ya, bidadari.

 

Cantik sesuai syariat, baik, pintar.

Mau ngga jadi seperti itu? Mau banget kan?

Yuk bareng-bareng kita mulai membenahi diri untuk menjadi wanita yang berparas cantik sesuai syariat, berkepribadian baik dan memiliki intelegensi yang berada diatas garis rata-rata.

 

Setiap akan tidur malam sempatkanlah berfikir tentang deretan perbuatan baik apa yang akan kita lakukan esok hari. Begitu seterusnya. Dengan demikian setiap hari kita akan bermetamorfosa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih baik lagi.

 

(dnu, pernah menulis sambil ngeplak kepala sendiri? Saya pernah! hihihi…., 27 Juni 2015, 09.11 WIB)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun