Berdiri berhadapan…
Kita saling mengenggam kedua tangan dengan erat…
Matamu menatap mataku amat dalam… untuk meminta agar tak ada satupun bulir bening jatuh dari mataku…
Aku menggigit kencang bibirku… menahan isak yang kau larang…
Dan kaupun berkata “you have to be strong…. kamu harus kuat…. kamu kuat…. karena kamu pasti kuat….” sekuatmu berkata seraya menahan tangis yang sama…
Seketika kita berpelukan erat… amat erat….
Ditengah derai tangis yang akhirnya pecah…. aku berkata “doakan… semoga saya bisa kuat…..”
Kamu hanya mampu mengusap punggungku sambil tak mampu menahan buliran bening yang juga jatuh dari matamu…
Kita saling melepas pelukan….
Kembali saling menggenggam erat kedua tangan…. kembali mata saling menatap dalam….
Ditengah isak yang masih tersisa, aku katakan “bantu aku pergi dari rasa sakit ini… bawa aku pergi dari semua ini… menghilang dari semua ini… aku ngga mau lagi ada disini…. karena sesungguhnya aku sudah tak kuat lagi…..”
Kamu tak mampu menjawab apapun….
Hanya pelukan antar sahabat yang kembali berhamburan… dan tak bisa lagi menahan jutaan titik air untuk tak jatuh dari mata…
(dnu, pernah menulis sambil nahan nangis? Saya pernah!, 23 Juni 2015, 09.07 WIB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H