Mohon tunggu...
Dewi Nurbaiti (DNU)
Dewi Nurbaiti (DNU) Mohon Tunggu... Dosen - Entrepreneurship Lecturer

an Introvert who speak by write

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bersyukurlah yang Sekolah Anaknya Sudah Pakai AC

8 Mei 2015   13:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:15 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelas Inspirasi, sebuah gerakan dari Indonesia Mengajar

Beberapa teman melontarkan pernyataan tentang keterlibatan saya dalam kegiatan ini, salah satunya ini yang amat mengetuk hati saya...

“Masih ada ya orang yang mau susah-susah ke pelosokan, modal duit sendiri cuma untuk jadi guru bohongan sehari... Beli tiket pesawat kan mahal... Bayar hotel buat nginep juga mahal.... tenaga lebih mahal lagi… pasti capek banget…..

Demi seluruh alam semesta dan seisinya, saya sedih mendengar pernyataan seperti itu. Tentu masih banyak orang-orang yang jauh lebih rela, bisa dan dengan senang hati berkorban untuk turut memperbaiki kualitas diri anak bangsa Indonesia yang berada di pedalaman. Hanya dengan menjadi inspirator selama satu hari, diri ini berjanji untuk menanamkan bekal pengharapan bagi anak bangsa yang kelak bermanfaat untuk masa depannya.

Mengapa hanya satu hari?

Tidak bisa dipungkiri kenyataan yang sekarang berjalan, para inspirator atau pengajar sehari memiliki aktifitas rutinnya masing-masing. Dokter, Polisi, Bidan, Pemadam Kebakaran, Wartawan, Dosen, Guru ataupun Karyawan Swasta, ditengah kesibukannya sehari-hari terselip gelegar rasa yang datangnya dari jiwa. Untuk menemui mereka, apra tunas bangsa, ditempatnya menempuh pendidikan. Bertemu sehari, untuk selamanya menginspirasi.

Serta melalui kegiatan satu hari ini diharapkan dapat menciptakan satu moment berkesan yang akan diingat seumur hidupnya oleh anak-anak bangsa yang kami temui di sekolahnya.

Kaki ini bergerak atas panggilan jiwa yang tidak bisa dibandingkan dengan pertimbangan apapun.

Kalau sudah hati yang bicara, semuanya akan menemukan jalannya.

Maka dengarlah hati yang bicara, karena semua selalu karena cinta.



“Bersyukurlah yang sekolahan anaknya udah pake AC, whiteboard, dan yang tidak perlu lagi khawatir jika tiba-tiba panas terik atau hujan badai menerjang. Masih ada yang kayak gini di negeri ini…..”

(dnu, ditulis dadakan tanpa persiapan, tanpa makan dulu, tanpa minum dulu, tanpa mandi dulu, tanpa belanja dulu, tanpa bobo dulu, dan tanpa pikir panjang karena semua sudah menggumpal dan harus segera dituang...., 7 April 2015, 15.56 WIB)

[caption id="attachment_364913" align="alignnone" width="800" caption="Foto by : temen, Fatkhul Rahman"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun