Ini pemandangan yang menyedihkan. Entah apa yang bisa kita lakukan. Termasuk saya. Terbaik dan terindah, saya hanya mampu membalas senyum anak-anak itu yang berlarian di sore hari. Kala tubuhnya yang mungil nyaris menabrak saya yang juga tidak besar.
Karena jika kita tidak bisa menolong orang lain, maka berikanlah senyummu yang paling manis.
Lalu bersyukurlah, dengan apa adanya kita saat ini.
(dnu, ditulis sambil jalan kaki di trotoar menuju sevel, 1 September 2014, 17.09)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!