Mohon tunggu...
Dewi Nugraheni
Dewi Nugraheni Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Psikolog Klinis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Orangtua Peduli Kenakalan Remaja Tak Terjadi

27 April 2021   12:35 Diperbarui: 27 April 2021   12:56 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Remaja adalah peralihan dari kanak -- kanak menuju dewasa. Masa remaja adalah masa pencarian jati diri. Mencari pola hidup yang paling sesuai bagi dirinya, dan ini pun sering dilakukan melaui metode coba -- coba, meskipun sering kali justru melakukan banyak kesalahan.

Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa, sehingga jika remaja dalam suatu negara mengalami kerusakan moral yang berakibat kurang produktifnya kemampuan dalam membangun bangsa maka yang terjadi adalah kehancuran dalam wilayah negara tersebut.

Seorang remaja bukan lagi seorang kanak -- kanak & juga bukan merupakan individu dewasa, dimana pada masa remaja iniseseorang belum bisa dikatakan cukup matang & mampu mengemban tanggung jawab besar sebagai seorang yang dewasa.

Kekeliruan dalam bersikap & berperilaku sering  menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan orangtuanya,kekeliruan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya & kepuasan pribadi

Kekeliruan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut  sebagai kenakalan remaja. Jenis kenakalan remaja yang kerap terjadi  diantaranya perkelahian pelajar, penyalahgunaan narkotika, pemakaian obat, minuman keras, penjambretan, meningkatnya kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain sebagainya.

Dalam jurnal penelitian &PPM,ISSN :2442-448X vol 4 No 2 Hal 125 -389 Juli 2017 disampaikan menurut Kartono (89), kenakalan remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mereka mengembangkan perilaku menyimpang.

Perilaku remaja yang sedang mencari jati diri, kerap kali membuatnya berani mencoba hal -- hal yang baru & berusaha untuk memaknai sendiri sesuai keinginannya. Sering keluar malam & menghabiskan waktunya hanya untuk hura -- hura,seperti minum minuman keras, menggunakan obat -- obatan terlarang, berkelahi, berjudi dan lain sebagainya  akan merugikan dirinya sendiri/ keluarga & orang lain yang ada disekitarnya.

Dr. Kartini Kartono (89) juga berpendapat bahwasanya penyebab terjadinya kenakalan remaja antara lain :

  • Anak kurang mendapatkan  perhatian, kasih sayang & tuntunan pendidikan orang tua,terutama bimbingan ayah, karena ayah & ibu masing -- masing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri
  • Kebutuhan fisik maupun psikis anak -- anak remaja yang tidak terpenuhi, keinginan & harapan anak -- anak yang tidak tersalur dengan memuaskan
  • Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik & mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal, mereka tidak dibiasakan dengan disiplin & kontrol diri yang baik
  • Minimnya pemahaman tentang keagamaan. Kurangnya pendidikan agama juga menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan mental, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai -- nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu & tempat.
  • Pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui keteladanan yang baik berupa  hal --  hal yang berpengaruh kepada perbuatan positif. Pengaruh dari lingkungan sekitar/ budaya barat serta pergaulan  dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya  untuk mencoba dan akhirnya  terjerumus  kedalam lingkungan yang buruk
  • Lingkungan  merupakan faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja, jika ia hidup & berkembang dilingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya, sebaliknya jika ia berada dalam lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.

Dari semua kondisi yang melatarbelakangi kenakalan remaja tersebut tentu saja menimbulkan akibat/dampak yang tidak sederhana diantaranya :

  • Bagi remaja itu sendiri. Dalam hal ini kerugian yang dirasakan oleh remaja bisa berupa fisik maupun mental, secara fisik karena perbuatannya / sikapnya tersebut remaja bisa mengalami sakit fisik yaitu : seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur, sedangkan secara mental : kenakalan remaja tersebut akan membuatnya memiliki mental yang lembek,berpikir tidak stabil & kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika & estetika.
  • Bagi keluarga. Apabila remaja berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, aturan etika & estetika akan berakibat ketidakharmonisan di dalam keluarga,dan putusnya komunikasi antara anak dengan orang tua membuat remaja memilih sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan  waktunya  bersama teman -- termannya untung bersenang senang  dengan jalan minum minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Kondisi ini tentu saja membuat keluarga merasa malu dan kecewa atas apa yang dilakukan oleh remaja.
  • Bagi lingkungan masyarakat. Apabila remaja selau berbuat kesalahan, maka masyarakat akan menganggap remaja tersebut sering membuat keonaran, mabuk -- mabukan atau pun mengganggu  ketentraman masyarakat. Bahkan masyarakat akan memberikan penilaian jelek pada remaja yang moralnya dianggap rusak/buruk.

Upaya penanggulangan yang bisa ditempuh untuk mengurangi munculnya kenakalan remaja diantaranya adalah :

  • Tindakan Preventif : merupakan tindakan pencegahan terhadap timbulnya  kenakalan remaja, melalui cara :mengenali ciri umum dan khas remaja, mengetahui kesulitan -- kesulitan secara umum yang dialami remaja, melakukan pembinaan remaja secara berkala.
  • Tindakan Represif : merupakan tindakan tegas terhadap kenakalan remaja dengan memberikan hukuman terhadap setiap pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas tersebut diharapkan remaja menjadi "jera"  dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Sehingga tindak lanjut kasus harus ditegakkan melalui pidana ayau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu
  • Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi  : merupakan tindakan yang dianggap perlu untuk merubah perilaku pelanggar aturan, dengan cara memberikan pendidikan ulang melalui pembinaan secara khusus, oleh lembaga khusus maupun peroranganyang ahli dalam bidangnya.

Semua usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, bertanggung jawab, serasi & dewasa. Remaja yang memiliki pribadi yang kuat, sehat jasmani & rohani, teguh dalam kepercayaan (iman/agama) akan menjadi harapan dari masyarakat, bangsa dan negara, karena sukses, produktif  & baiknya moral remaja akan menjadi  tolak ukur keberhasilan suatu negara.

Sumber : 

Muniriyanto, Suharman. 2014. Keharmonisan Keluarga, Konsep Diri Dan Kenakalan Remaja

Dadan Sumara,Sahadi Humaedi,Meilany Budiarto Santoso. 2017. Kenakalan Remaja dan Penangannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun