Mohon tunggu...
Dewi IntanPuspitadesi
Dewi IntanPuspitadesi Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

The mind is everything. What u think u become..

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Sosok Ayah dan Keterlibatannya dalam Pengasuhan Anak

30 Agustus 2022   09:27 Diperbarui: 9 September 2022   13:36 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak menjadi bagian terpenting dalam kehidupan anak, karena ayah menjadi simbol rasa aman bagi anak. (Pixabay)

Remaja perempuan itu berusia 15 tahun saat pertama kali bertemu dengan saya di Balai Rehabilitasi Sosial Remaja. Remaja perempuan adalah seorang PSK remaja.

Kami mengobrol cukup lama di ruang konseling. Remaja ini ingin bertemu dengan ayahnya yang ia sendiri tidak tahu siapa ayahnya. Remaja ini tidak pernah mengenal siapa ayahnya sejak ia kecil, setiap kali ia bertanya pada ibu, jawaban yang didapatkannya hanyalah sebuah teriakan dan makian.

Layaknya kasus di atas, banyak remaja yang memiliki perilaku bermasalah karena hilangnya figur orangtua, salah satunya figur ayah.

Anak yang kehilangan figur ayah di periode emas anak, maka akan terjadi ketimpangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak. Kekosongan figur ayah mampu membuat anak mengalami gangguan mental seperti depresi, antisosial, kesepian, mudah cemas, rentan melakukan tindak kriminal dan kekerasan, terjerumus seks bebas, narkoba, dan bahkan menjadi LGBT.

Ketika anak kehilangan sosok ayah, maka akan menjadi penjara baru bagi anak. Peranan ayah tidak hanya bekerja untuk menafkahi keluarga, tetapi juga bertugas untuk memberikan bimbingan, sentuhan dan sapaan pada anak.

Keterlibatan Ayah dalam proses pengasuhan anak mampu membentuk beberapa pola pikir penting bagi anak di masa dewasanya. Kehadiran Ayah dalam proses pengasuhan anak akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih tangguh dan menumbuhkan kemandirian pada anak.

Perlu kita sadari bahwa proses mendidik anak adalah tugas orangtua, bukan hanya tugas seorang ibu, tetapi ayah memiliki peranan yang sama besarnya dengan peranan ibu.

Kehadiran sosok ayah di tahap perkembangan anak sangatlah dibutuhkan. Keterlibatan Ayah dalam proses pengasuhan anak menjadi salah satu hal yang penting bagi anak, khususnya dalam membentuk beberapa pola pemikiran penting bagi anak di masa dewasanya kelak. Kehadiran Ayah dalam proses pengasuhan anak akan membentuk anak menjadi pribadi yang lebih tangguh dan menumbuhkan kemandirian pada anak.

Hal ini dikarenakan karakter ayah umumnya lebih imajinatif dan menyukai tantangan, berbeda dengan karakter ibu yang lebih perhatian dan berhati-hati.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak akan menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam meraih prestasi akademik. Anak yang memiliki ayah yang terlibat dalam proses pengasuhannya biasanya cenderung memiliki kesehatan yang mental yang cenderung lebih baik. Secara kematangan sosial-emosi, anak akan menjadi lebih mampu untuk berempati dan bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya.

Ayah adalah simbol dari rasa aman. Keberadaan dan pendampingan yang melibatkan ayah akan memunculkan rasa aman pada anak. Anak akan merasa mendapatkan dukungan dan dorongan, serta perasaan dicintai, tidak hanya oleh Ibu tetapi juga oleh Ayahnya.

Ayah yang menjadi pelindung dan selalu ada untuk anak, akan membuat anak menjadi lebih percaya diri, berani dan menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap keputusan yang anak ambil nantinya.

Pada anak laki-laki, Ayah menjadi role model bagi anak dalam menghadapi tantangan hidup ketika anak telah menjadi dewasa nantinya.

Sementara pada anak perempuan, Ayah menjadi figur panutan, dimana keberadaan ayah baik sebagai support system, penyemat dan pendengar bagi anak anak menumbuhkan anak perempuan sebagai wanita hebat, mandiri, lebih merasa dicintai dan mampu menciptakan citra diri yang positif.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak dapat dilakukan dengan empat model pendekatan. Pertama, waktu yang dihabiskan bersama antara ayah dan anak.

Hal ini menyangkut frekuensi bertemu, jumlah waktu yang dihabiskan bersama untuk melakukan sesuatu yang positif seperti makan bersama, quality time, dan bermain bersama, serta seberapa efektifnya interaksi timbal balik ketika ayah dan anak bermain bersama. Kedua, Kualitas hubungan antara ayah dan anak.

Kualitas hubungan ini dapat dilihat dari hubungan yang hangat, dekat, sensitif/peka, akrab, mengasihi, mendukung, membesarkan hati anak, merawat anak, memberikan kenyaman dan menerima keadaan anak apa adanya. Ayah dapat disebut sebagai ayah yang terlibat ketika anak mampu mengembangkan kelekatan yang aman dan kuat pada ayah mereka.

Model pendekatan yang ketiga, sosok ayah mampu menjalankan peran ayah dengan baik. Hal ini dapat dilihat melalui tingkat upaya pengasuhan anak, di mana sosok ayah dapat menjadi orangtua yang otoratif, yaitu melakukan kontrol secara tepat, bertanggungjawab terhadap disiplin yang diterapkan, memonitor kegiatan anak.

Ayah memberikan fasilitas dan memberikan perhatian sesuai dengan kebutuhan anak dan jumlah dukungan yang diberikan berkaitan dengan kegiatan yang berhubungan dengan sekolah.

Keempat, konseptualisasi yang multidimensional, dimana keterlibatan ayah dalam pengasuhan bersifat multiaspek atau multidimensi.

Dalam pola pengasuhan, akan lebih baik jika dilakukan secara seimbang antara ayah dan ibu, sehingga kesehatan mental anak dapat terjaga dengan baik.

Kesehatan mental anak akan berpengaruh di berbagai lini kehidupannya kelak. Pola pengasuhan ayah dan ibu adalah pelengkap bagi tumbuh kembang anak.

Perlu diingat kembali, keluarga adalah pendidik pertama dan utama dalam diri anak, sehingga perlu kerjasama dari berbagai pihak, khususnya ayah dan ibu.

Pengasuhan adalah tugas dan tanggungjawab orangtua, jadi marilah jalankan tugas tanggungjawab tersebut dengan penuh kesiapan dan rasa tanggungjawab demi kebaikkan anak-anak kita di masa depan.

Daftar Pustaka

Siaran Pers Nomor B-227/Set/Rokum/MP 01/09/2020. 2020. Perkuat Peran Ayah untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak. www.kemenpppa.go.id.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun