Mengutip Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), total estimasi potensi sumber daya ikan di 11 WPPNRI (Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia) mencapai 12,01 juta ton per tahun dengan JTB 8,6 juta ton per tahun. Ini merupakan hasil riset, observasi, dan statistik perikanan yang kemudian diproses secara sistematis.
Transportasi Laut
Transportasi laut adalah bentuk mobilitas yang sangat vital karena luasnya wilayah laut di Indonesia.
"Transportasi laut merupakan salah satu urat nadi perekonomian Indonesia. Jika transportasi laut terganggu, maka perekonomian nasional juga terganggu," ujar Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.
Lokasi strategis yang dimiliki oleh Indonesia ditambah meningkatnya lalu lintas kapal-kapal besar yang keluar masuk perairan Indonesia menandakan arus ekonomi dari Barat ke Timur. Indonesia sebagai negara berkembang sudah seharusnya sadar berapa penting mobilitas laut bagi kepentingan perekonomian nasional di Indonesia baik itu sebagai konektivitas antar pulau maupun antar negara.
Dari penguraian di atas dapat disimpulkan bahwa kekayaan laut Indonesia sangat melimpah. Tak hanya sumber daya alam, tapi juga mengenai transportasi laut, perekonomian, mata pencaharian, objek wisata, dan segudang manfaat lainnya.Â
Tentunya diperlukan pengawasan dan pengelolaan tepat guna terhadap potensi melimpah yang ada.Â
Peran pemerintah sangat besar dalam memanfaatkan serta memelihara laut, tapi masyarakat punya peran vital dalam hal tersebut. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya laut dapat meningkatkan korelasi serta keharmonisan yang terjalin dalam pemeliharaan dan pemanfaatan laut bersama-sama.
Daftar PustakaÂ
- "United Nations Convention on the Law of the Sea of 10 December 1982". United Nations. Oktober, 2022.
- Muzaki, Lili. "Transportasi Perairan Indonesia". http://dishub.jabarprov.go.id. Diakses pada 12 Oktober 2022.
- Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. http://dephub.go.id. Diakses pada 12 Oktober 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H