Mohon tunggu...
Dewi Ningsih
Dewi Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP MIFTAHUL ULUM

Ibu dirumah dan disekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dilema Etika (Eksplorasi Konsep)

6 Februari 2024   14:40 Diperbarui: 6 Februari 2024   14:47 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SITUASI DILEMA ETIKA (BENAR LAWAN BENAR)

4 hari lagi adalah hari pembagian rapor Semester 1 di SMA Penggerak Bangsa. Sebelumnya, semua guru telah menyerahkan daftar nilai murid-murid pada pelajaran yang diampunya pada kepala sekolah, Ibu Rosdiana. Ibu Rosdiana adalah Kepala Sekolah yang baru bertugas di SMA Penggerak Bangsa di tahun ajaran ini.

Hari ini Ibu Rosdiana mengadakan rapat guru. Ia membuka pertemuan dengan berterima kasih atas kerja keras para guru dalam mengajar murid-murid selama ini dan juga telah mengumpulkan nilai rapor dengan tepat waktu. Kemudian ia menyampaikan bahwa secara umum, nilai rapor yang diberikan oleh guru-guru terlalu rendah dan tidak mencukupi untuk mendukung murid-murid masuk perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur nilai rapor atau jalur tanpa tes. Ia dengan tegas menyatakan, kalau nilai rapor tetap seperti itu, maka murid-murid SMA Penggerak Bangsa sampai kapan pun tidak pernah bisa diterima di PTN dengan jalur nilai rapor. Ia juga menyatakan bahwa salah satu target kerjanya di SMA Penggerak Bangsa adalah membuat 25% murid diterima di PTN dengan jalur rapor. Oleh karena itu, sejak murid-murid di kelas 10, nilai rapor mereka harus dibuat baik, dan menunjukkan grafik peningkatan.

Ibu Rosdiana akhirnya meminta guru-guru untuk menaikkan nilai murid-murid 10 poin, maka bila nilai murid 70 maka akan menjadi 80, dan seterusnya, demi membantu masa depan murid-murid, dan juga demi nama baik sekolah agar kepercayaan masyarakat meningkat bila banyak murid-murid sekolah ini yang diterima di PTN dengan jalur nilai rapor.

Bila Anda berada di posisi Ibu Rosdiana, apakah Anda akan melakukan hal yang sama atau berbeda? Apa alasannya?

Dalam pengambilan keputusan tentunya ada prinsip paradigma-paradigma, nilai-nilai yang diyakini serta langkah-langkah yang berlandaskan Berpihak pada murid, bertanggung jawab dan nilai-nilai kebajika yang diyakini.

Berikut pertanyaan dan jawaban  dalam pengambilan sebuah keputusan yang bisa menjadi Refrensi 

1.         Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Jawaban : Paradigma yang ada dalam situasi dilema tersebut adalah paradigma Jangka pendek lawan jangka panjang, Nilai-nilai bertententangan dalam situasi tersebut adalah Integritas sekolah dengan kejujuran.

2.         Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).

Jawaban : Tidak ada pelanggaran hukum (benar lawan benar)

3.         Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi).

Jawaban : Ada pelanggaran kode etik (Kepala sekolah secara tidak langsung mengkoordinasikan hal semacam ketidakjujuran kepada para guru dengan menaikkan nilai-nilai siswa untuk kepentingan nama sekolah)

4.         Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi).

Jawaban : Situasi ini bisa dikatakan masuk kedalam intuisi karena Kepala sekolah tidak berpikir dalam waktu jangka panjang terhadap kebijakan yang dibuat, terlalu cepat dan mendadak.

5.         Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman?

Jawaban : Apabila saya menjadi Kepala sekolah pada situasi semacam ini saya tidak nyaman apabila keputusan saya dipublikasikan ke media cetak/elektronik dan menjadi viral.

6.         Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?

Jawaban : Jika panutan saya berada pada situasi tersebut saya berharap Ia akan: mengkaji ulang kemujian mengintruksikan para guru untuk memberikan semacam tugas-tugas/proyek tambahan atau  semacam remidi untuk para siswa agar mereka kedepan memiliki sikap penuh dengan kejujuran, giat dan displin dalam belajar.

7.         Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

Jawaban : Ada, Kepala sekolah membicarakan dengan matang solusi terbaik terkait nilai-nilai yang terlalu rendah, jika memang nilai itu diperolah minum dari nilai asli dan tugas hendaknya kepala sekolah bisa membuat progrom untuk les tambahan yanag diadakan sekolah secara gratis atau guru bisa memberikan tugas/proyek tambahan untuk mereka.

8.         Apa keputusan yang Anda ambil?

Jawaban : Saya akan mengintruksikan kepada para guru untuk memberikan les tambahan jika tidak memungkinkan harus ada tugas/proyek tambahan yang diberikan guru kepada murid dan situasi ini harus juga dikomunikasikan kepada siswa.

9.         Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa?

Jawaban : Prinsip yang saya gunakan adalah Berpikir berbasis peraturan, karena saya memiliki keyakinan bahawa sekolah adalah tempat menumbuhkan dan meyakini nilai-nilai kebajikan universal , Disana baik kepala sekolah lama maupun yang baru seharusnya memahami hal tersebut.

Hal yang tidak kalah pentignya dalam pengambilan keputusan yakni Melihat kembali dan merefleksikan apa yang telah diputuskan dan mengambila sebuah pelajaran dari situasi sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun