Mohon tunggu...
Dewi Ningsih
Dewi Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP MIFTAHUL ULUM

Ibu dirumah dan disekolah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Budaya Positif

19 Oktober 2023   15:31 Diperbarui: 19 Oktober 2023   15:40 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BUDAYA POSITIF


Pentingkah seorang guru memahami budaya positif yang perlu diwujudkan disekolah?

Jawabannya SANGAT PENTING Karena seorang guru ketika disekolah tugasnya hanyalah menuntun tumbuh dan hidupnya siswa segala bentuk kegiatan harus berpusat kepada siswa oleh karena itu pentingnya seorang guru membangun Budaya positif disekolah sesuai filosofi Ki HajarDewantara yang berpusat pada Murid untuk membantu tercapainya Visi sekolah dalam membangun Budaya Positif Seorang pendidik harus mampu menggerakkan dan memotivasi warga sekolah agar memiliki, meyakini dan menerapkan Visi atau nilai-nilai kebajikan yang telah disepakati hingga tercipta Budaya Positif sekolah yang berpihak pada murid.

KONSEP-KONSEP INTI BUDAYA POSITIF

Dalam mewujudkan Budaya Positif perlu mengenal dulu konsep inti dari Budaya Positif diantaranya:

  • Disiplin Positif
  • 5 Kebutuhan Manusia
  • Motivasi Perilaku Manusia
  • Posisi Kontrol 
  • Keyakinan Kelas/Sekolah
  • Segitiga Restitusi

DISIPLIN POSITIF 

"Self discipline" kita sendiri yang mewajibkan sekeras-kerasnya. Jika tidak cakap wajib penguasa lain yang mendisplinkan kita (Pemikiran Ki Hajar Dewantara , konsepsi, keteladanan, sikap merdeka cetakan kelima, 2013 hal. 470)

jadi Syarat utama dalam kemerdekaan pedidikan harus memiliki Displin yang kuat dimulai dari diri sendiri.

Seseorang yang memiliki displin positif mereka bisa bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan karena mendasarkan tindakan berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal yang dipercaya. Nilai-nilai kebajikan ini menjadi pondasi dalam berperilaku.

MOTIVASI PERILAKU MANUSIA

Dr. William Glasser mengatakan bahwa setiap perbuatan memiliki tujuan. Diane Gossen mengemukakan bahwa dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang oleh karenanya akan terbangun motivasi intrinsik dari dalam dirinya.

5 KEBUTUHAN MANUSIA

yang mendasari sebuah tindakan seseorang adalah adanya 5 kebutuhan yang harus terpenuhi :

1. Bertahan Hidup

2. Rasa Diterima

3. Kesenangan

4. Kebebasan

5. Penguasaan

dari 5 Kebutuhan dasar apabila salah satu tidak terpenuhi murid akan mengambil tindakan diluar aturan. oleh karenya sepatutnya kita sebagi pendidik menggali latar belakang dari permasalahan tersebut.

POSISI KONTROL

Saat ini dimanakah posisi kontrol kita sebagai guru?

1. Penghukum

Guru menghukum siswa pada saat siswa tidak melakukan apa yang ditugaskan

2. Pembuat rasa bersalah

Guru diam akan tetapi suasana yang dirasakan siswa sangat tidak nyaman

3. Teman

Guru sering mengajukan ucapan, ayolah bantu bapak/ibu

4. Pemantau

Guru mengajukan ucapan, Kamu sebaiknya bertanggung jawab atas kesalahan yang kamu berbuat!

5. Manajer

Guru mempersilahkan Murid untuk bertanggung jawab atas perilakunya dan mencari jalan keluar dengan bimbingan guru.

KEYAKINAN KELAS/SEKOLAH

Murid bersama guru mendiskusikan peraturan kelas yang ada, kemudian mengubah menjadi sebuah kalimat postif dan menjadikan keyakinan kelas dengan begitu akan diperoleh nilai-nilai kebajikan kelas yang tekah dibuat disepakati bersama.

SEGITIGA RESTITUSI

marwanah.com
marwanah.com

Kenapa restitusi?

Karena dalam menyelesaikan masalah dengan Restitusi memberikan tawaran bukan paksaan, Restitusi memberikan jalan keluar dan tanggung jawab atas perilaku yang dibuat oleh murid. Disinilah posisi kontrol manajer pada guru harus dimainkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun