4. Perbanyak pemahaman mengenai metode-metode dalam membuat suatu penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif.Â
Hal ini dimaksudkan agar nantinya ketika sudah memulai pembuatan Karya ilmiah, kita tidak perlu mengubah kembali alur penelitian hanya karna salah dalam menafsirkan metode yang kita pilih sebelumnya.Â
Pasalnya banyak mahasiswa yang menuliskan pada bab pertama Karya ilmiah nya bahwa ia menggunakan metode kuantitatif. Tapi pada bab selanjutnya, segala deskripsi data mengindikasikan bahwa ia menggunakan metode kualitatif.Â
Hal ini tentu akan menjadi bahan pertimbangan oleh dosen penilai, mengenai kesesuaian tiap babnya.
5. Konsisten. Untuk dapat mempermudah penyelesaian karya ilmiah, mesti adanya semangat tak mudah putus asa. Kita dapat membuat jadwal khusus untuk mencari serpihan data penelitian, entah harian ataupun mingguan.Â
Intinya, terpenuhi walaupun sedikit. Sebab jika sudah berhenti sekali, bukan tidak mungkin akan muncul rasa malas dan akhirnya kembali menunda.Â
6. Usahakan rutin untuk mengikuti jadwal bimbingan dan memenuhi arahan dari para dosen (bimbingan online). Sebab di setiap sesi (terdapat 8 sesi), dosen akan menanyakan tiap hasil pengerjaan dan mengoreksi karya ilmiah yang kita buat. Ini tentu sangat penting sebagai bahan evaluasi untuk menambah nilai.Â
7. Berserah diri dan perbanyak berdoa. Meminta jalan terbaik dari Tuhan adalah pilihan terakhir setelah berusaha dari awal hingga akhir.Â
Sebab hanya dengan kuasa-Nya lah segala urusan menjadi lancar. Meminta agar usaha kita membuahkan hasil terbaik, sebagaimana yang kita inginkan.Â
Itulah beberapa tips yang saya pun terapkan saat itu. Jika niat kita tulus, memiliki tekad dan semangat yang tinggi. Bukan tidak mungkin keberhasilan akan kita dapat. Mengingat persiapan sebelum pelaksanaan sangat penting untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah tersebut.Â
Semoga bermanfaat, terima kasih.