Mohon tunggu...
dewi mayaratih
dewi mayaratih Mohon Tunggu... Konsultan - konsultan

suka nulis dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Email Ayam Berkokok, Blunder bagi Bakrie

9 April 2014   16:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kejadian tersebarnya foto-foto Aburizal Bakrie yang sedang pelesiran ke Maldives bersama Zalianty bersaudara, kini keluarga Bakrie kembali digoyang oleh insiden ‘email ayam berkokok’.

Email ayam berkokok membuat para petinggi pengelola redaksi Viva.co.id melakukan 'aksi bedol desa' alias mundur dari perusahaan group usaha media keluarga Bakrie, menyusul pro dan kontra pemasangan iklan Jokowi dan PDIP di laman Vivanews.

Meski iklan itu sudah dihapus, namun keputusan CEO Viva Ardi Bakrie, direspon secara kontraproduktif oleh para petinggi redaksi di Vivanews. Mulai dari Uni Lubis sebagaiPimred Viva.co.id, Wakilnya Nezar Patria, serta para redaktur senior seperti Sumarjono (mantan detik.com) dan beberapa lainnya sudah mengajukan surat resign minggu ini.

Beberapa pihak menyatakan bahwa mundurnya para pentolan penting di Viva membuat keluarga Bakrie kaget. Bahkan Redpel Viva, Jono yang merupakan pengurus AJI, dijanjikan mobil CRV dan kenaikan gaji dua kali lipat serta pengobatan gratis unlimited. Sepertinya Ardi hanya menyasar Uni Lubis dan Nezar Patria (Pimred-wapimred) untuk mundur namun ternyata beberapa orang yang dianggap bisa menggantikan dua orang itu, juga ikut mundur.

Bahkan beberapa pihak di luar jaringan media Bakrie semisal Forum Pimred menggalang kekuatan untuk menyoal hal ini sebagai intervensi kemerdekaan pers. Disamping itu juga anggota AJI melihat masalah ini sebagai masalah yang serius.Selama ini para anggota AJI memang konsisten menyuarakan kemerdekaan pers.

Hingga saat ini, suami Nia Ramadhani ini belum memberikan penjelasan soal adanya 'bedol desa' , menyusul keputusan internal perusahaan medianya yang melarang iklan Jokowi-PDIP.

Sebagaimana diketahui sebelumnya , beberapa media mainstream menulis bahwa Chief Executive Officer (CEO) atau Presiden Direktur TVOne dan Viva.co.id, Anindra Ardiansyah Bakrie atau biasa disapa Ardi Bakrie marah pada Kamis malam (3/4/2014). Kemarahan itu dipicu oleh portal Viva.co.id yang memuat iklan PDIP dan Jokowi yang mengajak pembaca mencoblos no 4.

Ardi kemudian mengirim email bernada kasar untuk mengganti iklan itu dengan iklan Golkar. “Itu halaman sakral. Kita disusupi pihak lain,” tulisnya di email itu. Dia juga meminta sejumlah petinggi redaksi untuk mundur, jika tak mau menerima kebijakan tersebut. Dia juga meminta para redaksi senior itu resign sebelum ayam berkokok.

Email dan berita itu dengan cepat tersebar di dunia maya. Hastag ayam berkokok sempat dipakai oleh ribuan ciutan para tweeps di twitter untuk mengolok-olok keluarga Bakrie.

Ardi Bakrie mungkin tidak menyangka bahwa dia kini jadi musuh bersama pers. Insiden ‘email ayam berkokok ‘ agaknya menjadi blunder bagi Bakrie dan Golkar . Konyolnya lagi, berlangsung jelang Pemilu.

[caption id="attachment_330906" align="alignnone" width="780" caption="Email Ardi Bakrie/kompas.com"][/caption]

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun