Mohon tunggu...
Dewi masluchah
Dewi masluchah Mohon Tunggu... Mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa UIN Malang|Fakultas FITK| ingin menjadi penulis yang baik dan benar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Faktor-faktor Kenakalan Remaja

6 Desember 2016   15:19 Diperbarui: 6 Desember 2016   15:27 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

  • Anak merupakan masa depan keluarga bahkan bangsa oleh sebab itu perlu dipersiapkan agar kelak menjadi manusia yang berkualitas, sehat, bermoral dan berguna bagi dirinya, keluarga dan bangsanya. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak – anak menuju dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara umur 11 tahun sampai 21 tahun. Pada perkembangan zaman ini sudah banyak kita saksikan di berbagai koran, majalah, televisi, radio dan media masa lainnya setiap hari menyuguhkan berita – berita tentang kasus pemerkosaan, pembunuhan, perampokan, penyalahgunaan narkoba, minum – minuman keras dan berbagai macam kasus lainnya. Dari semua kasus – kasus itu, mayoritas dilakukan oleh remaja. Memang sudah menjadi fakta bahwa kenakalan anak remaja sulit untuk diatasi. Perbuatan – perbuatan tidak terpuji tersebut sudah menjadi kebiasaan di kalangan mereka. Bahkan, bagi remaja yang berusaha menghindarkan diri dari perbuatan – perbuatan tercela tersebut akan dikucilkan oleh kelompok. Sehingga, disinilah peran orang tua dalam mendidik anak – anak remaja sangat diperlukan, orang tua hendaknya mengerti bagaimana mendidik anak – anak remajanya.
  • Remaja adalah masa yang ditandai dengan perubahan – perubahan cepat pada jasmani yang bersamaan dengan matangnya organ seks, yang selanjutnya diikuti oleh perkembangan psikis yang meliputi perubahan emosi dengan melepaskan diri dari ikatan orangtua ketika anak harus dapat berdiri sendiri. Perkembangan kecerdasan dan kepribadian terwujud dalam cara hidup untuk menyesuaikan diri dalam masyarakat. Usia mereka berkisar antara 13 sampai 21 tahun, dengan pembagian masa remaja tingkat awal yaitu antara 13 sampai 15 tahun, sedangkan usia remaja sebenarnya adalah antara 16 sampai 19 tahun dan remaja akhir 20 sampai 21 tahun. Sehingga usia remaja laki – laki berbeda dengan usia remaja perempuan.
  • Faktor-faktor kenakalan remaja yaitu: pertama keluarga (rumah tangga), anak/ remaja yang dibesarkan dalam lingkungan social keluarga yang tidak baik/harmoni, maka resiko anak untuk mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisocial dan berperilaku menyimpang lebih besar dibandingkan dengan anak/remaja yang dibesarkan dalam keluarga sehat/harmonis (sakinah). Kedua sekolah, Kondisi sekolah yang tidak baik dapat mengganggu proses belajar mengajar anak didik, yang pada akhirnya dapat memberikan “peluang” pada anak didik untuk berperilaku menyimpang. Dan yang terakhir Masyarakat (kondisi lingkungan sosial), Faktor kondisi lingkungan social yang tidak sehat atau “rawan”, dapat merupakan faktor yang kondusif bagi anak/remaja untuk berperilaku menyimpang.
  • Pada pola pengasuhan remaja, peran orangtua sangat memberikan pengaruh pada anak remajanya. Disini, orangtua harus berperan tidak hanya sebagai pendidik maupun penelisik segala perilaku anak, tetapi orangtua juga harus bisa menjadi teman ataupun sahabat anak. Dimana anak akan mencurahkan segala yang ia lakukan tanpa merasa diintrogasi oleh orangtuanya.

Kenakalan pada remaja, terjadi selain karena mereka mengalami adaptasi diri dari kanak-kanak menuju dewasa. Tetapi, faktor lain yaitu lingkungan maupun teman atau sekolahnya. Ada pula tugas perkembangan bagi anak usia remaja, yaitu : Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita, mencapai peran sosial pria dan wanita, menerima keadaan fisiknya dan menggunakanya secara efektif, mencari kemandirian emosional dari orangtua dan orang-orang dewasa lainya, mencapai jaminan kebebasan ekonomis, memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan, persiapan untuk memasuki kehidupan berkeluarga, mengembangkan ketrampilan intelektual dan konsep yang penting untuk kompetensi kewarganegaraan, memperoleh suatu himpunan nilai-nilai dan sistem etika sebagai pedoman tingkah laku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun