Mohon tunggu...
Dewi Mariana Siahaan
Dewi Mariana Siahaan Mohon Tunggu... Guru - Educator

Live Your Life To The Fullest

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Montessori dalam Menjawab Perkembangan Zaman

29 Oktober 2021   23:49 Diperbarui: 30 Oktober 2021   00:22 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Metode Montessori lahir dari seorang pendidik dari Italia yang menggagas satu metode belajar yang awalnya ditujukan kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Sehingga terciptalah metode Montessori yang sesuai dengan nama sang pencetus metode tersebut. Di masanya, Ia menganggap ada yang salah dengan metode belajar yang ada pada sistem pendidikan saat itu. Lalu Ia beranggapan bahwa ada satu dasar yang perlu diubah dari system pendidikan yang sudah ada. 

Pada masa itu, pembelajaran disekolah sangat tidak sesuai dengan perkembangan anak. Lalu Ia mulai mengadakan penelitian yang juga didukung dengan latar belakang studi nya, kedokteran. Dalam penelitian tersebut, Montessori meyakini bahwa anak-anak melewati tiga tahap perkembangan dari lahir hingga 18 tahun. Hal ini berdasarkan peneltiannya pada anak-anak.

Adapun tahap perkembangan tersebut, yakni: 

a. Tahap pertama (dari lahir hingga 6 tahun), pada tahap ini anak-anak memiliki apa yang disebut dengan pemikiran bawah sadar (unconscious mind) atau pemikiran yang mudah menyerap (absorbent mind). Anak anak belajar dengan menyerap kesan yang ada di lingkungan tanpa sadar akan proses ini.

b. Tahap kedua (dari 6 hingga 12 tahun), Montessori menyebutnya dengan periode masa anak-anak.

c. Tahap ketiga (dari 12 hingga 18 tahun), periode ini dikenal dengan masa remaja.

Dewasa ini, Metode Montessori sangat banyak diminati oleh orang tua siswa. Dari beberapa sekolah yang mengimplementasikan metode ini dalam proses belajar, diketahui juga menarik minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut. Hal itu bias kita lihat, dengan meraknya sekolah-sekolah yang mengusung Metode Montessori dalam proses belajarnya.

Namun, apakah metode ini cukup menjawab kebutuhan anak di zaman yang serba canggih saat ini?

Dengan perkembangan tekknologi yang sangat cepat, apakah Metode Montessori dapat menjawab kecemasan orang tua dalam membekali anak-anak mereka?

Untuk beberapa orang tua, mereka cukup yakin bahwa metode ini dapat menjawab semua kebutuhan anak-anak mereka. Mereka berpikir bahwa metode ini, bukan hanya berpusat pada kemampuan akademis anak mereka, namun juga berfokus pada cara mereka bersosialisai dengan lingkungan sekitar. Namun, untuk beberapa orang tua, mereka merasa ragu. 

Mereka meyakini bahwa pendisiplinan di kelas konvensional seperti yang biasanya terjadi, adalah salah satu hal yang penting. Metode Montessori bersifat terlalu memberikan kebebasan terhadap anak mereka. Anak juga akan belajar dengan lebih efektif, ketika ada penegasan guru saat mereka melakukan kesalahan. Hal itu menjadi salah satu kelemahan dari Metode Montessori ini.

Orang tua lagi-lagi harus terlebih dahulu mengenal anak mereka dan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan mereka. Pertimbangan itu menjadikan orang tua untuk lebih bijaksana saat memilih sekolah di mana anak mereka ingin berkembang dan belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun