Cangkir itu masih tergenggam bersama suara yang terbungkam
Menjadi saksi wanita yang sedang mengurai gagasan
Di mana angan menguasai keheningan
Menyusun aksara pada gulita yang sejenak merundung penuh dendam
Mata menghujam malam juga dingin
Memekik nuansa misteri memaksa hangat untuk hadir kembali
Sekedar menemani kalbu penuh rindu
Membiarkan asmara itu beku membisu
"Tidak..., tidak ada belenggu jiwa!" Kata wanita
Ia berdiri dengan lantang
Seolah dunia bersujud pada ujung kakinya
Tanpa lupa akan rupa bahwa ia manusia biasa
"Aku diutus!" Serunya
Oleh para tua-tua yang samadi dalam nirwana
Menyerukan kesatuan
Dari seribu gagasan yang tercipta
Putri Dewi
Yogya. 25/07/24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H