Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kekasih Jiwa

25 Juli 2024   17:05 Diperbarui: 25 Juli 2024   17:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seribu purnama lewat tanpa kabar tersemat
Juga mimpi yang semua lenyap begitu cepat
Kisah itu melebur menjadi sejarah
Terlukis dalam perjalanan dengan warna darah begitu pekat

Bara asmara menjadi merah padam
Kala sentuhan itu tak lagi terasa dalam detik-detik indahnya malam
Air mata menitik mengukir rindu tersedu
Berharap terperangkap kembali pada hari yang lalu

Hangat nafas jiwamu meninggalkan cerita luka
Tatapanmu meninggalkan goresan berdarah di sudut-sudut cinta
Yang lenyap bersama tirai senja
Terlipat dalam setiap mantra

Duh, kekasih jiwa...
Jemarimu meneguhkan hasrat
Dekapmu menyembuhkan sesak
Jalinan rasa jangan pernah usai begitu saja

Putri Dewi

Yogya. 25/07/24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun