Kasih itu belum padam, Tuan
Di balik riuhnya jeritan
Masih terpendam goresan asmara
Yang terlukis di dinding ruang jiwa
Aku tak mau tenggelam dalam diam
Menghentikan senja dan membungkam malam
Menyisir perjalanan tanpa ruang dan kata
Seketika hadir dalam lingkaran takdir yang dijanjikan dunia pencipta
Di sana janji dan rindu berbisik lirih
Di balik senyuman yang dikirim rembulan
Menenangkan dahaga oleh perjalanan
Sebaiknya aku berdiam di pinggir bengawan, menyaksikan kidung remang yang pedih
Baiklah, aku kembali dalam pelukan nirwana
Tuan, sampaikan salamku kepada alam pikiran
Barangkali Dewa sedang tersenyum di balik purnama
Yang diam-diam merestui takdirku dan Tuan
Putri Dewi. 25.05.24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H