Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selarik Pesan

13 Mei 2023   18:53 Diperbarui: 13 Mei 2023   18:58 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.pixabay.com

Bulir-bulir embun pagi
Mengukir kisah semalam laksana mimpi
Antara asmara yang melebur dengan rindu meronta-ronta
Di balik bibir yang saling bercengkerama

Lembut jemarimu masih terasa
Keindahan itu masih nampak nyata
Laksana dawai-dawai yang kau petik
Di samping alunan air gemericik

Namun kini tinggal sisa-sisa belaka
Lirih suaramu tak lagi kudengar
Mungkin juga tatapanmu menjadi pudar
Ditelan oleh senja yang tak lagi hingar bingar

Kau menjauh meninggalkan senyuman
Meruntuhkan segala harapan
Sambil menyampaikan selarik pesan
"Jangan tinggalkan dirimu sendiri, Tuan"

Jakarta,13.05.23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun