Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemanunggalan Jiwa dan Rasa

12 Agustus 2021   15:14 Diperbarui: 12 Agustus 2021   15:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.pixabay.com

Perjalanan kisah di antara rerimbunan bunga alamanda
Yang menjadi saksi kala perginya belahan jiwa
Di mana ia perlahan melangkah menjauhi rasa-rasa yang pernah ia cipta
Hilang di antara kabut-kabut tebal menyerupai mega

Ruang dan waktu hanyalah dunia
Tak ada yang mustahil bagi semesta
Tentang belahan jiwa yang hanya satu kita punya
Lenyapnya ia perkara dunia saja

Kutunggu dalam bilik-bilik rindu yang semakin kokoh
Mengukir aksara-aksara di sela-sela angan
Yang di sana tak lagi melukiskan kisah-kisah
Hanya meluapkan timbunan yang menyesakkan

Tentangmu yang kupahami sebagai bagian dari nafas
Yang tak mungkin lagi untuk lepas
Sebuah penciptaan dari misi-misi semesta
Yang hanya bisa diwujudkan dengan kemanunggalan jiwa dan rasa

Yogya, 12.08.21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun