Perjalanan kisah di antara rerimbunan bunga alamanda
Yang menjadi saksi kala perginya belahan jiwa
Di mana ia perlahan melangkah menjauhi rasa-rasa yang pernah ia cipta
Hilang di antara kabut-kabut tebal menyerupai mega
Ruang dan waktu hanyalah dunia
Tak ada yang mustahil bagi semesta
Tentang belahan jiwa yang hanya satu kita punya
Lenyapnya ia perkara dunia saja
Kutunggu dalam bilik-bilik rindu yang semakin kokoh
Mengukir aksara-aksara di sela-sela angan
Yang di sana tak lagi melukiskan kisah-kisah
Hanya meluapkan timbunan yang menyesakkan
Tentangmu yang kupahami sebagai bagian dari nafas
Yang tak mungkin lagi untuk lepas
Sebuah penciptaan dari misi-misi semesta
Yang hanya bisa diwujudkan dengan kemanunggalan jiwa dan rasa
Yogya, 12.08.21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H