Lihatlah anak-anakku
Di sini aku lemah berdiri
Di atas kayu bersangga paku
Berteduh di bawah mendung bersama kepala berduri
Merahnya darah menguasai raga
Anyaman mahkota menjadi pengingat sengsara
Tajamnya paku menusuk hingga kalbu
Namun inilah tanda cintaku
Anakku, aku serahkan diriku demi kau
Aku membuka keselamatan kekal untukmu
Jangan tangisi aku
Ini adalah duri-duri kasihku
Hapuslah keringat dan air mata
Ingatlah hari ke depan
Tak ada lagi yang namanya siksaan
Karena semua kembali seperti sediakala
Di sini aku sudah ditemani dua manusia
Yang menjadi saksi akan semua
Tolong katakan kepada dunia
Ini adalah kisah mulia
Yogya,01.04.21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H