Mohon tunggu...
Putri Dewi
Putri Dewi Mohon Tunggu... Seniman - Pengajar, Penari dan penulis puisi

Menulis adalah jiwa yang berkembang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Persembahan Aroma Alam kepada Malam

23 Juli 2020   14:47 Diperbarui: 23 Juli 2020   14:43 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.pixabay.com

Aroma itu datang bersama riuhnya serpihan hujan.
Yang sengaja membangunkan bunga sedap malam untuk menyatakan tugasnya.
Meski ia malu-malu menengadah,
namun ia merasakan kehangatan.
Lalu menggapai tangan untuk berdiri mengibaskan mahkota.

Aroma itu menghampiri rerumputan yang telah menguning.
Menyentuh tepi-tepi daun, sambil membisikkan kata-kata mesra.
Ia menjadi ranum berkilauan oleh karenanya.
Dan tak perlu menunggu lama untuk berbunga-bunga.

Ia begitu wangi berpadu dengan kayu-kayu tipis pencetah getah.
Melegakan petani kala bermalam demi sebuah berkah.
Sambil menerpa dedaunan kering yang berkeliaran, membentuk payung-payung perteduhan.
Yang menjadi cerita bagi serangga-serangga.

Kini, aroma itu telah usai mempersembahkan kepada malam.
Sebuah wewangian yang penuh cerita.
Yang membebaskan segala rasa dari belenggu.
Lalu melebur bersama nafas semesta.

Yogya, 23 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun