Petrikor hadir memanjakan kalbu
Menggores jiwa kala kuhirup aroma yang menerjang kenangan
Sebuah kesadaran akan sebuah pelukan, yang mencair oleh tetesan hujan
Rajutan rasa yang pernah ada, membias tanpa jejak
Tatapan dalam nan jauh menembus tirai-tirai hujan
Mendapati kehangatan dari balik bisikan merdu
Tersirat pesan begitu syahdu
Merasakan kembali bayangan dalam angan
Gerbang hati tanpa kunci membingkai celah
Menuang kembali tatanan rasa yang lampau
Memutar gejola nafas yang melaju kencang
Mengantar kepastian sebuah kebenaran
Kini goresan hujan di dalam secangkir harapan
Tertutup kabut lembut tanda kasih mendalam
Hangatnya fajar tak lama akan terengkuh
Pijakan kelabu segera terbuai oleh pesonanya
Yk.17.06.20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H